Hidup Hemat untuk Mahasiswa

Saya sebagai anak kos sangat boros dalam membelanjakan uang. Sehari saya bisa menghabiskan uang sekitar Rp150.000.00 hanya untuk hal-hal yang tidak perlu. Dan saat itu saya berpikir, hidup hemat memang perlu dalam kehidupan, terlebih lagi ketika sudah menjadi mahasiswa. Banyak hal yang harus kita pikirkan, memilah mana yang penting atau tidak, apalagi jarak rumah yang jauh dari kampus kita harus mengontrol keuangan sendiri dan belajar mandiri.

 Mengatur keuangan sangatlah susah bagi anak kost, harus membagi uang jajan, uang makan, uang untuk membayar kos dan membayar uang sesemster ditambah lagi dengan peralatan kuliah misalnya membeli bolpoint, buku dan tugas tambahan dari dosen adalah pengeluaran yang tak terduka, mulai dari situlah kita harus pandai dalam mengontrol uang kita dan bisa menabung dari uang bulanan meskipun sedikit. Serta tetap menjaga makanan sehat misalnya tetap mengkonsumsi sayur dalam seharinya.

 Menghemat uang bulanan memang bisa kita lakukkan dengan mengendalikan diri terhadap pemenuhan hobi berbelanja seperti perempuan misalnya mereka sering membelanjakan uangnya untuk membeli barang-barang yang mungkin mereka tidak butuhkan misalnya baju ,sepatu, tas, dompet, jam tangan dll, jika cowok mungkin hanya menjajakan uang bulananya dengan membeli rokok.

 Pengetahuan dan pemahaman tentang keuangan pribadi dibutuhkan individu agar dapat membuat keputusan yang benar dalam keuangan, sehingga mutlak diperlukan setiap orang dapat secara optimal menggunakan instrumen-instrumen serta produk-produk keuangan yang tepat. Masalah dalam pengelolaan keuangan pribadi sering dianggap remeh, sehingga orang cenderung belajar tentang keuangan pribadi melalui proses trial and error.

Beberapa faktor mempengaruhi mahasiswa melakukan gaya hidup hemat yaitu sebagian besar subjek melakukan gaya hidup hemat karena di pengaruh oleh teman sebaya. Ketika mereka mempunyai teman yang sehari-harinya sering melakukan kegiatan keseharian bersama maka hal tersebut dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang tersebut seperti pada hasil wawancara bahwa subjek melakukan hidup hemat dengan cara memasak dikos karena diajak oleh teman-teman.

Selain itu orang tua juga merupakan faktor pendukung seseorang dalam melakukan gaya hidup hemat menurut sebagian subjek. Orang tua memiliki peran penting dalam pemilihan gaya hidup yang dilakukan seorang remaja, orang tua memberikan dukungan dengan cara mengajari kepada anak untuk tidak hidup boros walaupun mereka tidak tinggal dengan orang tua dan juga mengajarkan untuk menabung sedikit demi sedikit untuk keperluan mendadak serta memberikan pengertian mengenai pentingnya hidup hemat untuk masa depan mereka. Pada hasil wawancara juga beberapa subjek mengatakan bahwa orang tua mendukung untuk hidup hemat dengan memberikan saran untuk tidak hidup boros serta agar bisa menabung dengan rutin untuk kebutuan dimasa depan.