Banda Aceh - Dalam rangka memperingati 20 tahun tragedi tsunami Aceh, Komunitas Kejar Mimpi Aceh menyelenggarakan kegiatan bertema "Reflecting Memories, Building Resilience" di Museum Tsunami Aceh, Minggu (15/12/2023).
Komunitas Kejar Mimpi merupakan bagian dari gerakan sosial #KejarMimpi yang digagas oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga). Inisiatif ini bertujuan membangun generasi muda Indonesia yang positif, tangguh, dan berdaya melalui pengembangan keterampilan kepemimpinan serta kegiatan sukarela.
Zakhirah, Person in Charge (PIC) kegiatan ini, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini menghadirkan pemateri yang membahas mitigasi bencana dan literasi keuangan.
"Dua puluh tahun lalu, Aceh menghadapi salah satu bencana terbesar dalam sejarah. Namun, di balik kesedihan itu, kita juga melihat kekuatan luar biasa untuk bangkit. Hari ini, kita tidak hanya mengenang, tetapi juga meneguhkan perjalanan Aceh menuju pemulihan melalui edukasi mitigasi bencana dan literasi keuangan," ujar Raudhatul, salah satu narasumber.
Pemateri mitigasi bencana, Rina Suryani, menekankan pentingnya edukasi mitigasi bagi masyarakat, terutama mereka yang tinggal di kawasan rawan tsunami.
"Perubahan iklim turut memperbesar risiko bencana. Dengan memahami mitigasi, kita bisa mengurangi dampak kerugian dan korban jiwa. Generasi muda juga dapat menjadi penggerak sosialisasi edukasi bencana," jelas Rina.
Sementara itu, Raihan Lubis, pemateri renungan tsunami, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bagi generasi muda yang belum sempat merasakan langsung dampak tsunami 20 tahun lalu.
"Acara seperti ini penting agar generasi muda lebih sadar akan budaya mitigasi bencana, sehingga mereka bisa menjadi generasi tangguh menghadapi situasi darurat," katanya.
Nadia Salsabila, Leader Kejar Mimpi Aceh, berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran generasi muda Aceh terhadap pentingnya literasi keuangan dan mitigasi bencana.
"Harapannya, semakin banyak generasi muda Aceh yang peduli terhadap literasi keuangan dan kebencanaan," tutup Nadia.
