Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan, Masa Kecil yang Menyenangkan dan Pelajaran bagi Kehidupan

2 April 2023   06:45 Diperbarui: 2 April 2023   07:07 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jam 12/deposiphoto

Dan kalau diisap sedikit diujungnya semacam ada manis manisnya. Nah saya keasikan sama itu jadi puasa nya batal dong ya hari itu karna momen itu terjadi sebelum jam 12 siang.

Saya baru puasa sampai Magrib dikelas 3 SD kalau tidak salah. Dan saat itu Alhamdulilah sudah tidak ada hal hal aneh yang membuat puasa saya batal wkwk. Mungkin itu sedikit banyak pengalaman masa SD yang saya ingat.

Namun pengalaman ramadhannya tidak berhenti disitu ya. Beranjak ke masa SMP saya baru mengenal ibadah shalat Tarawih yang dilaksanakan di malam hari bulan Ramadhan.

Ilustrasi shalat Tarawih/tribuntimur
Ilustrasi shalat Tarawih/tribuntimur

Mengenal dalam artian saya baru mengerjakan ibadah yang satu ini. Dan saya shalat tarawihnya di mushala di desa saya bukan di mesjidnya. Kami disana sering menyebutnya itu meunasah sih buka mushala.

Sebenarnya baru mengerjakan Shalat Tarawih di waktu berusia 13 tahun tergolong telat menurut saya soalnya teman saya malah dari SD udah shalat tarawih di mesjid. Kalau dalam istilah olahraga bisa dikatakan saya kalah telak.

Awalnya sih shalat tarawih kala itu cuma alasan nyari tanda tangan aja karna termasuk salah satu list kegiatan ramadhan dari sekolah tapi pada akhirnya saya merasa nyaman juga. 

Begitu juga dengan kehidupan kita bakalan nyaman dengan seseorang karna sudah terbiasa dengannya

Karna kalau sebatas  nyari tanda tangan doang ya gaperlu full dimeunasah cukup 15 hari aja. Apalagi saat itu ayah saya jadi imam shalatnya hampir separuh Ramadhan.

Hal ini karna tidak lepas dari sistem shalat tarawih saat itu yang cuma diimami oleh imam yang ada didesa dan kepala desanya. Dan pada saat itu ayah saya masih kepala desa dan terbiasa ngimamin juga.

Berbeda jauh dengan saat ini yang mana imam tarawihnya lebih bervariasi. Orang yang sama palingan bisa ngimamin maksimal dua kali saja dalam satu edisi ramadhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun