Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hakikat Ramadhan yang Sebenarnya

1 April 2023   08:36 Diperbarui: 1 April 2023   08:52 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ramadhan adalah salah bulan dari 12 bulan yang mendapatkan perhatian khusus karna keutamaan yang ada pada bulan ini.

Jika berbicara terkait bulan ini banyak orang mungkin akan langsung membayangkan tentang dibukanya pintu pintu surga, ditutupnya seluruh pintu neraka bahkan setan setan pun diikat dibulan ini.

Bahkan didalam hadits yang sama juga adanya panggilan bagi para pejuang kebaikan untuk semangat berjuang dan mengambil peluang untuk beramal kebaikan dan juga panggilan bagi pelaku maksiat untuk berhenti. 

Kalau kita ingin melihat lebih dalam maka akan bisa sangat mudah untuk kita simpulkan bahwa sangat besar sekali kasih sayang dari Allah kepada manusia dengan adanya momentum bulan ramadhan ini.

Saya jadi teringat tentang kisah mimpinya muadz bin Jabal yang mana beliau bermimpi bertemu dengan dua orang temannya yang sudah terlebih dahulu meninggal dunia. Sebut saja ia bernama Si A dan Si B.

Pada kenyataannya si A lebih taat beribadah dibandingkan si B. Namun umur Si B satu tahun lebih panjang di bandingkan si A.

Dan dalam mimpi tersebut Muadz melihat si B yang sebenarnya tidak terlalu taat justru masuk surga lebih dulu dibandingkan si A. 

Beliau pun menceritakan mimpinya tersebut kepada para shahabat yang lain sehingga topik ini pun menjadi topik paling heboh pada saat itu sehingga kisah ini sampai juga kepada Rasulullah.

Lalu Rasulullah pun mengatakan sekaligus bertanya "mengapa hal ini membuat kalian heran?". Si A memang lebih taat darpada si B,  namun kan pada kenyataanya si B umurnya lebih panjang dibandingkan si A sehingga Si B pun mendapatkan satu kali tambahan bulan Ramadhan yang tidak didaptkan oleh Si A tadi.

Bisa jadi si B bukan hanya mendapatkan bulan Ramadhan tapi juga mendapatkan keutamaan dari  malam Lailatul qadr yang satu malamnya saja jika kita pakai untuk beribadah jauh lebih baik daripada seribu bulan sehingga wajar saja si B bisa masuk surga lebih dulu bila dibandingkan dengan si A. 

Maka setelah dijelaskan secara panjang lebar oleh Rasulullah para shahabat pun menjadi paham alasan dibalik ini semua.

Hal ini juga menjadi pengingat bagi kita agar senantiasa bersyukur kepada yang Maha Kuasa yang mana telah mengizinkan kita bertemu dengan bulan Ramadhan kali ini

Sudah seharusnya kita berusaha semaksimal mungkin menjalankankanya dan mengisi didalamnya kebaikan. Sehingga sampai berakhirnya Ramadhan kita pun menjadi manusia yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Dan jika seperti itu adanya maka kita sudah merealisasikan makna dari bulan Ramadhan dan ibadah puasa yakni menjadi hamba yang lebih bertaqwa.

Semoga Allah mudahkan kita untuk meraih predikat taqwa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun