Kala itu dia menghubungi nomor lamaku yang sudah tidak kepakai yang mana saya tidak membuang nomor tersebut dan memilih memberikannya kepada seseorang (sebut saja si A) sehingga ketika dia menghubungi saya via nomor tersebut lewat WhatsApp otomatis akan masuk ke Si A.
Si A pun memberitahukan aku tentang si doi. Dan si doi juga menanyakan kepada si A apakah aku sudah menikah? Parahnya si A malah bilang aku sudah menikah agar si doi tidak mengganggu lagi.
Selepas itu si doi tidak pernah lagi menghubungi entah karna patah hati entah sudah punya niat untuk mencari pengganti. Parahnya justru pikiranku sendiri yang mengingatkan aku tentangnya secara berkelanjutan. jujur aku tidak paham apakah aku sudah benar benar jatuh hati padanya.
Mungkin saja iya. Namun tetap saja aku memilih bungkam dan tidak mencari tau lagi tentangnya walaupun diri ini sangat menginginkannya.
Ternyata lagu "Cinta Datang Terlambat" sudah mewakili diriku saat ini. Yang dulunya tidak peduli sekarang justru menginginkannya kembali.
"Mungkin memang kucinta...
Mungkin memang kusesali...
pernah tak hiraukan rasamu dulu...
Aku hanya ingkari... Kata hatiku saja...
Tapi mengapa kini cinta datang terlambat"
_Maudy Ayunda_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H