Budaya pamer atau lebih dikenal dengan istilah Flexing cukup merebak dikalangan orang kaya terkhusus anak muda.
Kalau sebelumnya ada kalimat terkenal "Murah Banget"Â yang kerap diucapkan oleh Indra kenz yang berakhir ditahanan karna apa yang dipamerkan olehnya adalah hasil dari penipuan berkedok investasi.
Sedangkan saat ini booming kasus Mario dandy yakni anak dari Direktorat Pajak, Rafael Alun trisambodo yang kerap pamer harta di sosial media terkhusus Rubicon yang paling disorot karna pajaknya yang tidak dibayarkan.Â
Tak hanya itu Ayahnya juga dicurigai terlibat dalam pencucikan uang (Money Laundry) karna harta yang ia miliki tidak sesuai dengan statusnya yang hanya sebatas Aparatur Sipil negara (ASN).
dua kasus diatas hanyalah sedikit ilustrasi yang kita temukan dari kehidupan sehari hari. Walaupun sebenarmya budaya flexing itu tidak hanya menimpa orang orang kalangan atas saja tapi juga masyarakat menengah kebawah.
Sehingga maraknya flexing yang merajalela membuat sebagian kita menjadi tidak mensyukuri apa yang kita punya dan seringkali ingin mendapatkan sesuatu melebihi kapastas kita.
Maka tak heran hidup sederhana pun menjadi semakin sulit untuk kita implementasikan karna tidak ingin dipandang tidak mampu oleh orang orang yang ada disekitar kita.
Padahal nyatanya hidup sederhana membuat seseorang lebih merasakan yang namanya ketentraman jiwa karna ia dalam segala hal ia hanya memprioritaskan kebutuhan bukan keinginan.
Selain itu seseorang yang memilih hidup sederhana (Frugal Living) menjadi tidak terbebani dengan hal hal yang sebenarnya tidak penting.
Ia tidak lagi berfikir harus memakai Iphone keluaran terbaru, kendaraan yang terus menerus di update dan membeli barang barang yang sedang trend.Karna sejatinya ia akan lebih mengutamakan fungsi dibandingkan gengsi.Â