Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup Sederhana Lebih Menentramkan Jiwa

12 Maret 2023   15:35 Diperbarui: 12 Maret 2023   15:36 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi/depositphotos

Budaya pamer atau lebih dikenal dengan istilah Flexing cukup merebak dikalangan orang kaya terkhusus anak muda.

Kalau sebelumnya ada kalimat terkenal "Murah Banget" yang kerap diucapkan oleh Indra kenz yang berakhir ditahanan karna apa yang dipamerkan olehnya adalah hasil dari penipuan berkedok investasi.

Sedangkan saat ini booming kasus Mario dandy yakni anak dari Direktorat Pajak, Rafael Alun trisambodo yang kerap pamer harta di sosial media terkhusus Rubicon yang paling disorot karna pajaknya yang tidak dibayarkan. 

Tak hanya itu Ayahnya juga dicurigai terlibat dalam pencucikan uang (Money Laundry) karna harta yang ia miliki tidak sesuai dengan statusnya yang hanya sebatas Aparatur Sipil negara (ASN).

dua kasus diatas hanyalah sedikit ilustrasi yang kita temukan dari kehidupan sehari hari. Walaupun sebenarmya budaya flexing itu tidak hanya menimpa orang orang kalangan atas saja tapi juga masyarakat menengah kebawah.

Sehingga maraknya flexing yang merajalela membuat sebagian kita menjadi tidak mensyukuri apa yang kita punya dan seringkali ingin mendapatkan sesuatu melebihi kapastas kita.

Maka tak heran hidup sederhana pun menjadi semakin sulit untuk kita implementasikan karna tidak ingin dipandang tidak mampu oleh orang orang yang ada disekitar kita.

Padahal nyatanya hidup sederhana membuat seseorang lebih merasakan yang namanya ketentraman jiwa karna ia dalam segala hal ia hanya memprioritaskan kebutuhan bukan keinginan.

Selain itu seseorang yang memilih hidup sederhana (Frugal Living) menjadi tidak terbebani dengan hal hal yang sebenarnya tidak penting.

Ia tidak lagi berfikir harus memakai Iphone keluaran terbaru, kendaraan yang terus menerus di update dan membeli barang barang yang sedang trend.Karna sejatinya ia akan lebih mengutamakan fungsi dibandingkan gengsi. 

Sebagai contoh Handphone tidak harus melulu Iphone apalagi jika pekerjaanmu itu  bukan seorang content creator ataupun Online Shop dan sejenis yang terus menerus butuh membuat video yang elegan yang bisa menarik perhatian khalayak ramai.

Jika kerjaannya hanya sebatas karyawan kantoran dengan penghasilan pas-pasan android pun dirasa cukup. Kecuali jika uangmu itu berlebih, ya tidak masalah kalau ingin menggunakan Iphone untuk sekedar memuaskan keinginan.

Jika Budgetmu pas pasan bahkan kerap terjerat hutang hingga pay later disebagian market place, seharusnya hal hal seperti itu harus benar benar dipertimbangkan.

Saya akui bahwa kebanyakan orang itu memang senang menjadi pusat perhatian, bahkan saya sendiri. Namun kendati demikian kamu juga harus bisa mengambil segala keputusan dengan lebih rasional dan penuh pertimbangan.

Tidak perlu pencitraan jika memang tidak ada manfaat yang bisa anda dapatkan. Cukup jadi dirimu sendiri karna itulah kebahagiaan yang hakiki.

Karna sejatinya yang menjadikanmu luar biasa bukan karna keahlian pamer kekayaan dan punya segalanya, melainkan dalam keadaan tidak punya pun kamu masih bisa bermanfatat bagi sesama.

Sekian dari saya, semoga bisa sedikit memberikan makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun