Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Nyata Hacker WhatsApp dan Cara Mencegahnya

3 Maret 2023   11:55 Diperbarui: 3 Maret 2023   12:03 6142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hacker/kompas.com

Jika ingin bisnis harus bisa bersaing dan beradaptasi dengan perubahan maka sangat dibutuhkan yang namanya inovasi. Hal ini tidak hanya dibutuhkan dalam bisnis halal tapi juga bisnis haram  alias penipuan *ehh

Tapi dalam artikel ini saya tidak bermaksud mengajak teman-teman untuk menjajal bisnis haram apalagi berinovasi didalamnya.

Kecanggihan teknologi ibarat pisau bermata dua yang bisa saja memberikan keuntungan maupun kerugian bagi penggunaan.

Dulunya saya hanya mendapati akun facebook dan instagram di hack. Namun ternyata akun WhatsApp juga bisa di hack. Jika nomor WA yang di hack tentunya terasa lebih bahaya karna pelaku tersebut akan langsung menghubungi orang orang yang berada di kontak kita dan bertindak seolah ia memang pemilik akun yang sebenarnya sehingga terkadang calon korbannya menjadi tidak curiga.

Ini tentunya sangat merugikan apalagi jika kesempatan itu dimanfaatkan untuk meminta pulsa dan meminta uang dengan dalih berhutang menyeret nama pemilik akun.

Hal ini nyata terjadi terhadap ayah saya kemarin  (02/03). Di saat itu sekitar jam 2 siang ayah saya memilih untuk makan dan meninggalkan Hp nya.

Pada saat itu kebetulan saya baru on wa kembali, di salah satu pesan grup ayah saya minta tolong dikirimkan pulsa. sontak saya kaget karna tidak pernah dalam sejarah ayah saya seperti itu sedangkan saya sendiri juga jualan pulsa ngapain chat grup segala untuk itu.

Tangkapan layar WA saya/dokpri
Tangkapan layar WA saya/dokpri


Kami punya Grup komunitas Cerdas Investasi yang sudah saya bentuk sejak Agustus 2022 lalu dan disitu berisikan para investor saham pemula yang berusaha di edukasi dan ayah saya termasuk salah satu member di grup tersebut.

Jika seandainya tidak ada grup itu mungkin kami juga tidah tau kalau akun ayah kena hack.

Untungnya karna cepat diketahui maka saya bantu ayah saya membuat WA Baru dengan mengirimkan kesemua kontak WA pesan sebagai berikut:

Assalamu'alaikum
Ini (nama ayah saya). Nomor wa saya sebelumnya yakni (no WA) kena hack. Jadi apabila ada yang menghubungi dengan nomor WA itu  minta uang ataupun minta pulsa jangan dilayani. Terimakasih

Alhamdulillah tindakan cepat tersebut tidak sampai memakan korban

Dalam hal ini saya ingin memberikan beberapa tips antisipasi penipuan jalur WhatsApp yakni:

1. Memiliki grup Keluarga

Ada baiknya juga kita itu punya yang namanya grup keluarga namun dinamai dengan nama yang unik sehingga ketika nomor WA disadap, pelaku tidak curiga dan ikut menghubungi grup tersebut dalam rangka menipu sehingga kita lebih cepat sadar akan aksi oknum terkait sehingga bisa lebih cepat melakukan suatu tindakan sehingga tidak membuat orang lain ikut dirugikan.

2. Jangan Terlalu mudah membagi email

Email salah satu identitas penting, maka jangan terlalu mudah untuk disebar begitu saja yang tekadang malah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk meretas akun dari pemiliknya.

Jujur saya tidak tahu apakah email ada hubungannya dengand hack WA. Namun seingat saya, beberapa waktu lalu ayah saya sempat mencantumkan emailnya sebagai user name WA karna ketidaktahuannya. 

Kala itu saya ingin menggantinya segera ketika ayah sampai dirumah, namun saya lupa akan hal itu dan berujung pada kejadian ini.

3. Jangan mudah klik link yang tidak jelas

Ini juga hal yang paling sering terjadi. Banyak orang yang menshare link link tertentu karna embel embel telkomsel atau shopee lagi berbagi hadiah dan sejenisnya

Kita mesti mikir juga dan jangan cepat tergiur dengan hadiah hadiah yang tidak jelas itu. Karna link yang dibagikan itu ketika di klik bisa bermain di  latar hp kita dan merekam aktivitas harian kita sampai kepada tahapan mencuri data data penting yang mana bukan hanya sebatas nama email dan sejenisnya tapi juga password mobile banking yang bisa digunakn untuk menguras saldo rekening kita.

Demikian dari saya semoga bisa memberikan pelajaran berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun