Selain itu banyak juga yang tidak paham tentang bagaimana analisis hasilnya, sehingga dari pada ribet mikirin itu yang berujung tak kunjung sidang, ya mending bayar orang saja, tinggal terima beresnya aja.
Hanya saja saya agak merasa miris, karna yang menggunakan jasa joki kala itu jika di hitung secara persentase berada diatas 50%.Â
Yang ajaibnya lagi ada kawan saya yang sebenarnya jauh lebih pintar dari saya dan IPK nya juga lebih tinggi daripada saya ternyata memakai jasa joki juga. Jujur hal ini buat saya geleng-geleng kepala.
Saya pribadi tidak memakai jasa joki kala itu karna saya masih diliputi rasa percaya diri tinggi. Saya paham bahwa skripsi memang momok menakutkan bagi mahasiswa tingkat akhir dan menjadi tantangan baru dalam hidup saya.
Namun bukankah tantangan harus di taklukan? Masalah yang ada itu untuk dihadapi bukan malah menghindari. Jika kamu lebih memilih untuk menghindari, kapan kamu mau belajar pendewasaan diri? Dan saya akan jauh lebih bangga mendapatkan hasil dari kerja keras saya sendiri.
Selain itu saya juga berpendapatan bahwa jika saya dalam mengerjakan skripsi harus memakai jasa joki, lalu apa fungsi dari otak yang ada dikepala saya ini?
Sedangkan otak adalah anugrerah yang diberikan oleh yang maha Kuasa untuk dipergunakan dengan semestinya.
Seharusnya dengan otak kita bisa mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat dalam segala keadaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H