Indonesia akan menghadapi Vietnam dalam leg pertama babak semi final piala AFF 2022 pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pukul 16.30. Jum'at Sore (06/01) WIB.
Indonesia akan bertindak terlebih dahulu sebagai tuan rumah dalam babak semifinal, sebelum pada akhirnya bertolak ke Vietnam untuk menjalani leg 2.
Kesempatan menjadi tuan rumah seharusnya bisa dimaksimalkan oleh timnas Indonesia. Skuad garuda harus berburu bekal di leg 1 agar nanti saat bertandang ke markas Vietnam tidak keteteran.
Terlepas dari permasalahan pemain selama ini, tentunya kita berharap sudah ada perbaikan untuk semua itu.
Keegoisan para pemain Indonesia jelas sangat terlihat selama babak penyisihan grup. Beberapa pemain seolah bermain sendiri bukan untuk tim.
Sehingga tak heran masing masing mereka seolah ingin pamer diri semata bukan menciptakan permainan yang seharusnya.Â
Jika tak dibenahi bisa jadi Indonesia akan jadi korban dari Vietnam. Mengingat anak asuh dari Park Hang Seo tersebut memang tengah on fire.
Penertiban pemain sangatlah dibutuhkan oleh Shin Tae yong (STY). Pelatih asal Korea Selatan bisa meniru Erik Ten Hag di Manchester United dalam hal ini.
Kenapa Erik Ten Hag?
Karna manajer Manchester United tersebut cukup tegas kepada para pemainnya tidak peduli status pemain bintang atau sang pemain tengah on fire.
Jika sang pemain tidak mengikuti aturan mainnya maka sang pemain harus siap menghuni bangku cadangan demi keadilan dan perbaikan kualitas tim.
Marcus Rashford yang sedang dalam peforma yang terbaik saja dihukum jadi pemain cadangan saat menghadapi Wolves.
Menariknya hukuman yang diberikan oleh sang juru taktik dari Belanda tersebut membuat sang pemain tersadar akan kesalahannya.
ketika dimainkan di babak kedua Rashford berusaha tampil sebaik mungkin bahkan menjadi aktor kemenangan Manchester United.
STY bisa  saja meniru Erik Ten Hag dengan mengambil keputusan yang berani namun berefek besar terhadap para pemain timnas Indonesia yang cenderung tampil Individual sehingga menjadi sangat mudah dibaca dan dihentikan oleh lawan.
Tempatkan saja mereka yang cenderung egois tersebut di bangku cadangan dan memberikan kesempatan kepada pemain lainnya.Â
Dengan demikian mereka akan mengerti dan menyadari kesalahan mereka dan tidak selalu merasa paling jago sehingga permainan yang akan mereka mainkan bukan sebatas "show up"Â semata.Â
Karna sepakbola adalah permainan kolektif yang membutuhkan kesolidan tim bukan untuk kepentingan pribadi.
Asa juara masih ada walaupun banyak orang meragukannya selama Indonesia mau memperbaiki semuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H