Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perang Masa Kini yang Menantang, Mari Kita Menangkan

24 Desember 2022   05:00 Diperbarui: 24 Desember 2022   06:08 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi/Dream.co

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna, karna ia memiliki segalanya.
Jika binatang hanya diberikan hawa nafsu dan malaikat hanya anugerahkan akal maka manusia memiliki keduanya.

Sehingga tak heran ada ungkapan yang sering kita dengar yakni: jika manusia bisa menundukkan hawa nafsunya dan mengedepankan akal maka ia akan lebih baik dari malaikat. Begitupun sebaliknya jika manusia cenderung mengikuti hawa nafsu maka ia lebih hina dari binatang.

Terlihat ekstrim tapi memang benar adanya manusia memiliki kedua hal yang memungkinkan ia untuk membuat pilihan. Menjadi baik atau menjadi buruk.

Maka dari itu jangan sampai kita menjadi manusia yang menuhankan hawa nafsunya. Nafsu yang ada harus kita taklukkan untuk dapat mencapai derajat yang mulia di Sisi-Nya

Jika kita hidup di masa lalu ada yang namanya jihad membela agama. Jihad di masa silam bukan hanya sebatas berjihad dengan harta melainkan juga dengan jiwa.Pada kenyataannya nyawa memang berpotensi menjadi taruhannya.

Namun apakah para shahabat yang dulunya berjuang dengan Rasululullah gentar dan takut mati?

Jawabannya tidak. Bahkan gugur sebagai syuhada menjadi cita-citanya. Pilihannya cuma dua yakni hidup mulia atau mati syahid. Dan tentunya kedua hal itu tidak akan pernah didapatkan dengan bersantai ria.

Namun perang di masa kini sudah jauh berbeda, kita tidak perlu lagi berperang dengan panah , tombak dan pedang melainkan perang yang terlihat santai namun tentu saja menantang.

Itulah Perang masa kini yang akan dijalani oleh manusia dimuka bumi. Apalagi kalau bukan perang pribadi.

Setiap kita semua akan memerangi diri kita sendiri yakni hawa nafsu yang ada pada pribadi masing-masing manusia.

Maka kamu sendiri bisa menilai dalam perang tersebut kamulah pemenangnya atau malah memilih menyerah dengan hawa nafsu.

Sumber ilustrasi/dream.co
Sumber ilustrasi/dream.co

Tentunya kita sangat malu jika pada akhirnya kita harus kalah dengan hawa nafsu. Jika sama diri sendiri aja kalah? Lalu sisi apa dari dirimu yang wah?

Yuk tetap jadi pejuang sejati yang memenangkan petempuran ini dan jangan pernah mau kalah dari dirimu senditi.

Perang masa kini itu sangatlah menantang, Mari kita menangkan

Demikian dari saya, semoga bisa bermakna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun