Manusia adalah makhluk yang paling sempurna, karna ia memiliki segalanya.
Jika binatang hanya diberikan hawa nafsu dan malaikat hanya anugerahkan akal maka manusia memiliki keduanya.
Sehingga tak heran ada ungkapan yang sering kita dengar yakni: jika manusia bisa menundukkan hawa nafsunya dan mengedepankan akal maka ia akan lebih baik dari malaikat. Begitupun sebaliknya jika manusia cenderung mengikuti hawa nafsu maka ia lebih hina dari binatang.
Terlihat ekstrim tapi memang benar adanya manusia memiliki kedua hal yang memungkinkan ia untuk membuat pilihan. Menjadi baik atau menjadi buruk.
Maka dari itu jangan sampai kita menjadi manusia yang menuhankan hawa nafsunya. Nafsu yang ada harus kita taklukkan untuk dapat mencapai derajat yang mulia di Sisi-Nya
Jika kita hidup di masa lalu ada yang namanya jihad membela agama. Jihad di masa silam bukan hanya sebatas berjihad dengan harta melainkan juga dengan jiwa.Pada kenyataannya nyawa memang berpotensi menjadi taruhannya.
Namun apakah para shahabat yang dulunya berjuang dengan Rasululullah gentar dan takut mati?
Jawabannya tidak. Bahkan gugur sebagai syuhada menjadi cita-citanya. Pilihannya cuma dua yakni hidup mulia atau mati syahid. Dan tentunya kedua hal itu tidak akan pernah didapatkan dengan bersantai ria.
Namun perang di masa kini sudah jauh berbeda, kita tidak perlu lagi berperang dengan panah , tombak dan pedang melainkan perang yang terlihat santai namun tentu saja menantang.
Itulah Perang masa kini yang akan dijalani oleh manusia dimuka bumi. Apalagi kalau bukan perang pribadi.
Setiap kita semua akan memerangi diri kita sendiri yakni hawa nafsu yang ada pada pribadi masing-masing manusia.