Ya jiwa manja ibuku masih ada sampai saat ini karna beliau anak bungsu serta tidak memiliki kakak wanita, manja dalam artian selalu ingin diperhatikan oleh anak-anaknya. Ingin selalu bisa bencengkerama setiap harinya bahkan cerita-cerita recehku selalu ingin didengarkan oleh ibuku.
Maka tidak heran ibuku adalah orang yang paling mengerti keadaaanku bahkan disaat aku tidak ingin menceritakan masalahku. Ini naluriah karna perjalanan kehidupan seorang anak berawal dari dekapan hangat rahim seorang ibu.
Rahim ibu, tempat yang sangat sempit namun bisa memberikan perlindungan yang fleksibel, mulai terciptakan ikatan batin semenjak dalam kandungan dan berlanjut sampai masa menyusui hingga kini kedekatan itu tidak berubah sama sekali.
Tak bisa dipungkiri ibu kini sudah menua, keriput pun mulai tampak di raut wajahnya karna lelah menghadapi beban dunia yang setiap hari menemani hidupnya.
Namun tetap saja senyuman yang tidak pernah hilang dari raut wajahnya seakan mengisyaratkan pesan bahwa "sekeras apapun kehidupan yang kamu jalani nak, jangan sampai membuatmu menyerah dan kalah. Kalaupun kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan maka setidaknya kamu tidak berhenti berjuang".
Selamat hari ibu untuk seluruh ibu, dan teristimewa untuk ibuku yang luar biasanya tidak pernah ada duanya di dunia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H