Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Bola

Achraf Hakimi Murka dan Memaki Presiden FIFA, Ternyata Ini Penyebabnya

18 Desember 2022   14:49 Diperbarui: 18 Desember 2022   15:02 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hakimi memprotes wasit/ApPhoto

Perebutan tempat ketiga piala dunia 2022 yang mempertemukan Kroasia dan Maroko memang sudah selesai dilaksanakan dengan laga yang dimenangkan oleh Kroasia.

Akan tetapi ada insiden lain yang mewarnai pertandingan tadi malam yakni Achraf Hakimi Murka sampai pada tahapan memaki presiden FIFA saat orang nomor 1 FIFA tersebut hendak menyerahkan medali kepada tim peringkat 3.

Kira-kira hal apakah yang membuat bek sayap Paris Saint Germain semarah itu?

Setelah ditelusuri ternyata ada beberapa hal yang membuat pemain yang lahir di Spanyol ini benar-benar lepas kontrol yakni ketidak adilan untuk Maroko di pertandingan tersebut.

Ada beberapa kejadian yang terjadi di dalam pertandingan yang membuat sang wasit bertindak tidak adil.

Yang paling menonjol adalah dua kejadian yakni:

A. Peristiwa pada menit ke-76

Dalam hal ini terjadi duel antara Achraf Hakimi dan Bruno Petkovic yang membuat Hakimi terjatuh didalam kotak pinalti Kroasia. 

Seperti hal yang lazim terjadi dalam sepakbola para pemain akan mengklaim itu sebuah pelanggaran yang harus diganjar dengan hukuman pinalti.

Walaupun sebenarnya dalam tayangan ulang insiden sang pemain tidak terjadi di dalam kotak pinalti melainkan diluar kotak pinalti.

Namun ajaibnya sang wasit jangankan memberikan hadiah pinalti, memberikan free kick untuk timnas Maroko pun menjadi hanya sebatas harapan yang tidak terealisasi menjadi kenyataan.

B. Peristiwa pada menit ke-90

Lagi-lagi hal yang tidak mengenakan menghampiri singa atlas di akhir waktu normal yaitu ketika pemain Kroasia handsball di kotak terlarang.

Walaupun demikian tetap tidak ada hadiah pinalti yang diberikan  sehingga skor 1-2 untuk kekalahan Maroko bertahan hingga laga usai.

Dengan demikianha wakil Afrika tersebut harus puas hanya finish di peringkat keempat.

Melihat dari dua kejadian tersebut wajar saja Hakimi emosi walaupun tidak seharusnya membuat ia lepas kendali yang membuatnya mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan.

Namun entahlah mungkin Hakimi sudah habis kesabaran dengan segala bentuk ketidakadilan yang terjadi selama pagelaran piala dunia 2022.

Walaupun Maroko gagal meraih tempat ketiga namun tetap saja singa atlas sudah mencetak banyak sejarah di piala dunia 2022 dan ini merupakan pencapaian terbaik dari wakil Afrika selama sejarah piala dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun