Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berjalanlah Dengan Kaki, Melihatlah Dengan Hati

3 Desember 2022   17:05 Diperbarui: 3 Desember 2022   19:02 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan-jalan adalah aktivitas yang sangat menyenangkan. Adakah sobat kompasianer disini yang tidak suka jalan-jalan. Mungkin saja ada, tapi rasanya hampir semua orang didunia menyukainya.

Lalu pertanyaannya apakah jalan-jalan kita selama ini cukup bermakna atau sebatas melepas penat semata?


Manfaat mendasar dari aktivitas jalan-jalan adalah untuk menghilangkan penat yang mendera, baik itu karna penatnya raga ataupun penatnya jiwa.

Baca juga: Memaknai Hidup

Namun ternyata ada hal yang lebih bermanfaat yang bisa kita lakukan dalam aktivitas perjalanan kita yakni memikirkan akan Penciptaan-Nya.

Mungkin selama ini kita lebih fokus melihat segala sesuatu dari sudut pandang dunia dan ilmu alam saja, namun lupa dengan kuasa sang Pencipta.

Maka dari itu dalam artikel kali ini penulis akan memgajak pembaca semua untuk jalan-jalan sambil merenungkan. Tujuannya  adalah agar bisa mengambil pelajaran dalam setiap perjalanan.

"Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka. Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka..."
Q.S Muhammad:10

Banyak tempat di muka bumi ini yang mengandung makna yang berarti. Diantaranya itu adalah Mesir.

Mesir adalah salah satu negara di kawasan Afrika Utara yang terkenal dengan peradaban yang menawan sejak dulu kala. Termasuk didalamnya ada piramid yang masuk dalam 7 keajaiban dunia.

Piramid Mesir/Islampos
Piramid Mesir/Islampos

Jika kita hanya melihat dari satu sudut pandang saja, kita hanya akan menilai luar biasanya Mesir dengan Arsitekturnya yang tidak pernah luntur.


Namun mengagumi hal tersebut dari Mesir apakah salah?

Tentu saja tidak. Namun ada hal yang lebih penting yang membuat kita tersadar akan kuasa Tuhan.

Tak lain dan tak bukan adalah jasad Firaun yang awet di dalam bangunan yang terkenal di dunia tersebut.

Dari sini kita jadi paham bahwa Allah keras siksaannya bagi kaum pembangkang. Fir'aun yang dengan segala kesombongannya dengan mudahnya Allah Tenggelamkan di laut merah dan jasadnya masih abadi sampai sekarang di dalam piramid.

Ini semua bukan tanpa alasan. Melainkan agar kita bisa mengambil pelajaran untuk tidak menjadi kaum yang durhaka apalagi merasa paling berkuasa dengan kekayaan dan kekuasaan yang Allah titipkan kepada kita.

Kekayaan dan kekuasaan bisa membuat manusia menjadi sombong dan lupa diri, jika kita tidak mengendalikan diri padahal nyatanya segala yang kita miliki hanyalah titipan dari illahi

"sesungguhnya manusia itu senantiasa melampaui batas jika melihat dirinya serba cukup"

Benarlah Firman Allah dalam surah Al A'laq diatas. Merasa serba cukup aja manusia melampaui batas (zhalim) apalagi jika merasa dirinya berlebih sehingga ia kerap menindas kaum yang lemah.

Seperti halnya kisah firaun tadi yang mana pada masanya dia membunuh bayi laki-laki karna takut kekuasaanya hilang. Dan ketika tibanya masa didakwahkan oleh nabi Musa dia masih tetap dengan kesombongannya.

Perlu diketahui bahwa Fir'aun itu memang memiliki kuasa dan seorang raja, akan tetapi kekuasaanya hanya di Mesir saja alias raja lokal namun berani mengatakan dirinya Tuhan.

Sungguh sangat mengherankan. Namun hal-hal demikian juga kerap terjadi pada manusia zaman sekarang. Baru dikit kaya malah lupa darimana dia berasal dan menganggap orang lain rendahan.

Kesimpulannya dalam setiap perjalanan jangan pernah lupa mengambil pelajaran agar tetap berada di koridor yang benar dalam menjalani kehidupan.

Jadikan kisah diazabnya orang-orang terdahulu sebagai pengingat untuk tidak melakukan hal buruk lainnya di dunia yang bisa menyeretmu kedalam jurang kebinasaan.

Walaupun saat ini tidak Allah tampakkan langsung azab di dunia seperti zaman dulu kala, namun tetap saja kau tidak akan mampu menahan perihnya api neraka di hari akhirat kelak.

Berjalanlah dengan kaki namun melihatlah sesuatu dengan hati agar kau selalu ingat dengan illahi.

Salam hangat, semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun