Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Laga Terakhir Penyisihan Grup C Piala Dunia dan Ambisi Arab Saudi Menyelamatkan Wajah Asia

30 November 2022   10:39 Diperbarui: 30 November 2022   10:46 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salem Al Dawsari dan Naseer Al Shehri/jugomobile.id

Duel sengit pertarungan dalam memperebutkan 2 tiket lolos ke babak 16 besar Grup C akan tersaji nanti malam. Hal ini dikarenakan keempat tim yang berada di grup tersebut sama-sama memiliki peluang untuk melanjutkan perjalanan di piala dunia Qatar.

Saat ini Polandia memuncaki klasemen grup D dengan koleksi 4 poin. Robert Lewandoswki Cs hanya ungul satu poin atas  Argentina dan Arab Saudi yang berada diperingkat kedua dan ketiga klasemen sementara. Sedangkan Mexico menjadi juru kunci karna baru mengumpulkan satu poin.

Klasemen sementara Grup C/ instagram @fifaworldcup
Klasemen sementara Grup C/ instagram @fifaworldcup
Melihat fakta diatas, tentunya keempat negara tersebut bakalan saling sikut untuk bisa terus berkompetisi di turnamen sepakbola akbar 4 tahunan tersebut.

Polandia akam menghadapi Argentina, sedangkan Arab Saudi akan berhadapan dengan Mexico. Polandia sendiri sebenarnya cukup bermain imbang saja untuk bisa lolos minimal dengan status Runner up. 

Akan tetapi hanya bermain imbang sebenarnya cukupr riskan bagi wakil Eropa tersebut, mengingat Runner up dari grup ini sudah ditunggu oleh Prancis di babak 16 besar.

Selain itu jika hanya menargetkan hasil imbang berpotensi membuat mereka malah tergelincir dan berunjung pada kekalahan.

Mengingat Messi cs juga mematok kemenangan di laga ini agar bisa lolos dan menyegel satu tiket dengan status juara grup sehingga mereka pun tidak harus ketemu Prancis lebih cepat.

Apalagi Argentina juga dibayangi memori kelam piala dunia 2018, negara Amerika Latin ini harus angkat kaki lebih cepat setelah dihempaskan Prancis di babak 16 besar.

Pada saat itu Prancis mampu melangkah sampai ke babak final dan mernegkuh gelar juara dunia untuk kedua kalinya setelah menghempaskan Kroasia 4-2 di partai Puncak yang berlangsung di Rusia.

Yang menarik fokus dari Penulis sendiri adalah Arab Saudi. Karena sejauh ini Arab Saudi memiliki peluang besar dibandingkan wakil Asia Lainnya.

Anak asuh dari Herve Renan bisa saja mengulang kesuksesan piala dunia 1994 silam jika bisa kembali lolos ke babak 16 besar yang mana lolos ke babak 16 besar adalah preatasi terbaik dari negara jazirah ini selama mentas dipiala dunia.

Hal tersebut bisa aja menjadi nyata jika Salem Al Dawsari cs mampu mengalahkan wakil zona Concacaf tersebut. Kesempatan ini tentunya terbuka lebar mengingat buruknya peforma dari anak asuh Gerardo Martino.

Sejauh ini Mexico baru mengumpulkan 1 saja poin dan tidak bisa mencetak satu gol pun ke gawang lawan.

Dilaga perdana Mexico harus puas bermain imbang dengan Polandia, sedangkan di laga kedua Mexico dihempaskan oleh Argentina. 

Walaupun Mexico belum memilih untuk menyerah, Akan tetapi peluang lolosnya Mexico adalah yang paling sulit jika dibandingkan dengan Polandia, Argentina dan Arab Saudi.

Selain poin mereka yang cuma satu alasan lainnya juga Mexico juga membutuhkan hasil yang menguntungkan dari pertandingan Argentina vs Polandia, dalam kata lain mereka tidak bisa benar-benar menentukan nasibnya sendiri.

Mexico akan lolos apabila Polandia Menang melawan Argentina dan mereka pun harus menang melawan Arab Saudi.

Kalaupun Mexico memang lawan arab saudi, apabila Polandia dan Argentina bermain imbang mereka tetap akan tersingkir. 

Apalagi jika Argentina yang menang atas polandia dengan skor tipis bisa jadi mereka akan kalah dari selisih gol.

Hal inilah yang harus bisa dimanfaatkan oleh Arab Saudi. Jika Arab Saudi menang maka The Green Falcons akan tetap lolos tidak peduli hasil apapun yang didapatkan oleh Argentina vs Polandia. 

Bahkan Arab Saudi juga berpotensi menjadi juara grup apabila pertandingan yang mempertemukan Argentina dan Polandia berakhir imbang.

Untuk lolos tentunya memerlukan strategi yang terorganisir dengan rapi, yang paling penting Arab Saudi tidak meniru Iran dalam pertandingan nanti malam.

Kenapa demikian?

Seperti diketahui bersama Iran saat menghadapi Amerika Serikat lebih mengincar hasil imbang dibandingkan dengan kemenangan.

Maka tak heran Negeri persia tersebut lebih menerapkan negatif football yakni lebih memilih bermain bertahan dibandingkan menyerang.

Padahal mereka punya pemain yang haus gol seperti Mehdi Taremi yang tak lain adalah salah satu kandidat topskor liga Champions musim ini.

Memilih bertahan bukannya membuat Iran lolos tapi malah menjadi blunder besar dan membuat Taremi cs tersingkir dengan sangat menyakitkan. 

Satu gol dari Cristian Pulisic di menit ke-34 sudah cukup memberi pelajaran bagi Iran.

Hal itulah yang harus diperhatikan oleh Arab Saudi. Jangan coba-coba meniru Iran yang miskin taktik dan memilih bermain dengan kecenderungan bertahan apabila disaat skor masih kacamata, jika tidak ingin menyesal. 

Apalagi Arab Saudi dalam dua pertandingan awal penyisihan grup C mampu merepotkan barisan pertahanan Argentina dan Polandia. 

Hal inilah yang kembali harus dimaksimalkan oleh anak asuh Herve Bernard dengan semakin memambah variasi serangan tanpa melupakan kedalaman skuad.

Jika taktik yang tepat bisa diterapkan dengan optimal di lapangan, maka melenggang ke babak 16 besar bukanlah suatu kemustahilan.

Ayo Saudi tunjukan pada dunia bahwa Asia juga bisa berbicara lebih banyak di kancah dunia.

Salam Olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun