Spanyol berhasil mengalahkan Kosta Rika dalam matchday pertama grup E dengan skor telak 7-0 pada pertandingan yang berlangsung di Al Thumama Stadium, Rabu malam (23/11) WIB
Spanyol menjadi tim paling produktif sejauh ini setelah membantai Kosta Rika. Wakil dari zona Concafaf inipun di buat sama sekali tak berkutik oleh La Furia Roja.
7 gol kemenangan Spanyol masing masing diciptakan oleh Olmo, Â Marko Assensio, Gavi, Â Alvaro Morata, Carlos Soler dan dua gol Ferran Tores. Menariknya Tim Matador sama sekali tidak kebobolan dalam laga semalam.
Mungkin sudah saatnya Spanyol dimasukkan dalam kandidat juara piala dunia tahun ini dengan torehannya.
Kemenangan ini sebenarnya bukan sebatas 3 poin melainkan ajang yang membungkam kritikan dan keraguan atas skuad yang dibawa oleh Luis Enrique ke piala dunia Qatar 2022 yang mana didominasi oleh para pemain muda minim pengalaman dalam kompetisi besar dunia.
Belum lagi alasan lainnya pemain senior berkepala 3 yang dibawa Enrique pun pemain Barcelona yakni Sergio Busquet dan Jordi Alba yang mana banyak pihak menilai keduanya tengah mengalami penurunan peforma bersama Barcelona.
Sehingga kesannya pelatih berdarah asli Spanyol ini cenderung pilih kepada para pemain Barcelona. Ditambah lagi ia pun pernah menjadi juru taktik dari tim catalan.
Namun tentunya setiap juru taktik memiliki alasan kenapa mengambil keputusan demikian, apalagi untuk level kompetisi sebesar piala dunia.
Dua tahun lalu pada agenda Euro 2020 skuad Spanyol yang di dominasi oleh pemain muda pun di pertanyaan.
Akan tetapi Enrique berhasil membuktikan kalau keputusannya itu tidak salah. Bahkan Ferran torres cs mampu lolos sampai ke babak semifinal sebelum takluk dari Italia yang kemudian memastikan diri menjadi juara.
Enrique dalam hal ini memiliki pandangan jangka panjang dalam artian skuad muda yang ada bisa dibentuk menjadi generasi emas spanyol jilid 2 untuk bisa megulang kejayaannya.
Tentunya dunia tidak akan lupa dengan pencapaian tak biasa Spanyol dalam kurun waktu lebih kurang satu dasawarsa lalu yang berhasil tampil begitu memukau. Sehingga tidak hanya trophi piala dunia 2010 di Afrika Selatan yang berhasil mereka dapatkan tapi juga gelar ganda piala Eropa (EURO).
Untuk piala dunia sediri, skuad yang kala itu di bawah asuhan Vicente Del Bosque memastikan diri menjadi juara dunia baru kala itu dengan menumbangkan Belanda 1-0 di partai puncak berkat gol yang diciptakan oleh Andres Iniesta di babak tambahan waktu. Skuad The orange pun harus kembali rela menjadi runner piala dunia untuk ketiga kalinya.
Selain itu mendapatkan trophi Euro secara berturut-turut juga tidak bisa dilupakan begitu saja. Apalagi Spanyol menjadi satu-satunya tim yang bisa melakukan itu.Â
Xavi cs berhasil mendapatkan trophi kompetisi antar liga Eropa di tahun 2008 dan 2012.
Tak tanggung-tanggung di Euro 2008 yang berlangsung di swiss tersebut mereka menghentikan perlawanan Jerman melalui gol penting Fernando Torres yang kala itu memang lagi on fire dan juga kemenangan meyakinkan atas italia di Euro 2012.
Dan uniknya Torres kembali terlibat diantara 4 gol yang tercipta walaupun kala itu di level klub peformanya sedang tidak baik baik saja.
Ada yang menarik ketika kita berbicara tentang Torres. Jika di masa lalu ada Fernando Torres maka di masa sekarang ada Ferran Torres.Â
Patut ditunggu apakah Torres jilid 2 mampu membawa Spanyol berjaya dengan generasi emas jilid 2?.
Dan tentunya Spanyol sekarang tidak hanya Torres saja melainkan ada bocah ajaib lainnya seperti Pedri, Gavi dan sebagainya dan tentunya akan siap dengan peralihan generasi di tubuh Timnas Spanyol dan menjadi bagian dari "kampanye" generasi emas Spanyol Jilid dua.
Bahkan bukan tak mungkin Spanyol bisa mengawali pencapaiannya dengan meraih gelar piala dunia untuk kedua kalinya di Qatar jika bisa konsisten sampai akhir. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H