Apa yang kamu pikirkan jika mendengar kata iri? Tentunya nuansa negatif akan langsung memancar dari banyak sisi.
Ini sudah lumrah karna iri hati membuat seseorang hidupnya diliputi kegelisahan terhadap segala kenikmatan yang orang lain dapatkan.
Hasad/iri adalah penyakit hati yang setiap manusia pasti memilikinya bahkan seseorang yang alim dan ahli ibadah sekalipun. Hanya kadarnya saja yang beda, ada yang rendah, sedang atau bahkan di level abnormal.
Sehingga tak heran kadang adanya fenomena yang muncul disekitar kita "tetangga yang beli kulkas dia yang kepanasan" dan lain sebagainya. Kok bisa seperti itu? Karna iri hatinya sudah dalam tahapan komplikasi yang parah
Berbicara akan hal ini membuat penulis teringat perkataan yang sangat indah
"Setiap jasad memiliki hasad, orang yang mulia akan meyembunyikannya sedangkan orang yang buruk akan menampakkannya"
Nah sesuai dengan yang penulis singgung diatas kita tidak akan terlepas dengan sifat buruk yang satu ini. Hanya saja kita bisa membatasi diri akan hal tersebut
Dan kebanyakn iri dan hasad itu terjadi kepada yang selevel. Contoh mudahnya karyawan akan iri kepada temannya sesama karyawan yang memiliki karir yang lebih baik. Mahasiswa akan iri kepada sesama mahasiswa jika si temannya itu memiliki prestasi yang lebih baik.
Apakah salah iri?
Iri itu tidak sepenuhnya salah apabila kita hanya sebatas iri tanpa adanya niat buruk atau keinginan agar nikmat yang ada pada orang tersebut hilang.
Oleh karna itu jika iri mulai muncul dihatimu cobalah mendoakan dia dengan kebaikan maka hatimu akan terasa lebih tenang.
Lalu taukah anda bahwa ada iri yang diperbolehkan dalam agama?Â
Loh kok bisa? Karna iri yang ini adalah iri yang baik. Kalau dalam istilah syar'i itu tidak disebutkan dengan hasad melainkan ghibtah.
Nah biar lebih jelas, penulis akan menukil salah satu sabda dari nabi kita yang mulia
"iri itu tidak baik kecuali kepada dua perkara yaitu kepada seorang yang dianugerahi alquran lalu dia membacanya siang dan malam dan kepada orang yang dianugerahi harta lalu dia infakkan siang dan malam"
Dari sabda diatas maknanya kita boleh iri dalam kebaikan yaitu kepada 2 orang yakni:
Karna seorang hafidz quran dia bisa membaca Alquran diluar kepalanya tanpa melihat mushaf baik saat dia shalat, sambil berkendara dan dalam aktivitas lainnya.
Sedangkan kita tau membaca Alquran itu sangat besar pahalanya bahkan satu hurufnya saja bernilai 10 kebaikan. Bayangkan saja dengan banyaknya ayat yang dibaca berapa banyak pahala yang sudah dikumpulkannya.
Dan yang pasti tidak hanya sebatas iri melainkan juga berusaha untuk menjadi seperti mereka, kalaupun tidak kunjung bisa menghafal cobalah memperbanyak bacaan dengan melihat Alquran. Semoga kelak dihari kiamat Alquran datang memberi syafaat dengan izin Allah
2) Orang kaya yang Dermawan
Harta itu adalah amanah besar yang dititipkan tuhan sebagai ujian keimanan, yang mana halalnya akan dihisab dan haramnya akan di azab. Maka dari pada itu hal yang sangat dianjurkan bagi kita untuk iri kepada orang kaya yang dermawan yang memiliki banyak harta tapi banyak pula berbagi kepada sesama.
Bukan malah iri kepada si kaya yang kerjaan pamer di sosia media. Karna iri kepada "si paling pamer"Â hanya menambah kesusahan jiwa anda tapi jika irinya kepada yang dermawan semoga kita juga dimudahkan untuk berbagi semampu kita sesuai kadar harta yang kita miliki.
Konsep indah yang harus diterapkan dalam hidup sebenarnya  tidak harus menunggu kaya untuk berbagi, namun berbagilah sampai kepada tahapan kamu tak ingin lagi diberi.
Mari iri semoga hidup semakin berarti. Sekian bahasan kali ini, salam hangat semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H