Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Toleransi Sebatas Menghargai, Tidak Harus Mengikuti dan Tanpa Menyakiti

16 November 2022   08:38 Diperbarui: 16 November 2022   10:17 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toleransi antar beragama/Majelis Ulama Indonesia

Saling menghormati itu sangat mudah sekali untuk dijalani, karna ia tidak perlu mengeluarkan energi ekstra atau bahkan bisa saja tanpa usaha. Dalam artian kita tidak harus melakukan apa-apa, melainkan hanya menjalani sesuatu sesuai koridornya.

Coba bandingkan dengan orang-orang yang tidak menerapkan toleransi dalam kehidupannya. Bisa dipastikan akan banyak hal yang ia usahakan untuk menunjukkan bahwa hanya dirinya sajalah yang paling benar sedangkan yang lainnya salah. 

Efek kecilnya hanya sebatas membuat kegaduhan biasa di sosial media, namun yang lebih parahnya akan sampai pada tingkatan melakukan teror dimana-mana termasuk meledakkan bom bunuh diri di tempat ibadah agama lain dengan dalih jihad menegakkan agama. 

Islam sendiri tidak memerintahkan para pemeluknya untuk bersikap ekstrim dan anarkis, karna Islam itu agama yang Rahmatan lil'alamin. 

Islam agama yang damai maka jangan jadikan kebencian atau penyakit hatimu itu sebagai bumbu untuk menebarkan kebencian terhadap orang-orang yang berbeda denganmu. Sehingga secara tidak langsung apa yang kita lakukan itu malah merusak Citra agama Islam dari dalam. 

Tak jarang kita lihat, hanya karna ulah segelintir oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab membuat agama lain memberikan stempel buruk kepada Islam sebagai agama teroris. Padahal kenyataannya, Alquran yang menjadi pedoman kita dalam beragama saja sangat menghargai darah manusia. 

Bahkan dalam sebuah ayat menjelaskan bahwa hancurnya dunia ini masih lebih ringan dari terbunuhnya jiwa secara sengaja. 

Bagaimana mungkin engkau mengatakan itu jihad sedangkan agama saja mengatakan itu sebuah keburukan? Dan memang kebanyakan kita harus banyak lagi berkaca dan memperbaiki pandangan kita terhadap perbedaan yang ada. 

Toleransi antar beragama/Majelis Ulama Indonesia
Toleransi antar beragama/Majelis Ulama Indonesia

Belum lagi rasisme yang mendera suku dan ras. Sebenarnya saling menghujat terhadap perbedaan bukanlah hal yang seharusnya dilakukan. 

Perbedaan yang ada itu bukanlah masalah yang penyelesaian harus diwarnai dengan hujatan dan cacian yang pada akhirnya membuat kita saling terpecah belah, akan tetapi perbedaan itu yang membuat kita bisa melihat kuasa dari sang pecipta yang Maha Sempurna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun