Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tersingkir, Negatif Football dan Catatan Kelam Atletico Madrid

2 November 2022   15:53 Diperbarui: 2 November 2022   22:06 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Negatif football yang diterapkan Diego Simeone sudah menjadi rahasia umum. Sang juru taktik asal Argentina ini kerap kali memilih bermain bertahan. (AFP/CESAR MANSO via KOMPAS.com)

Fakta tersebut otomatis meloloskan Bayern Leverkusen ke Liga Eropa yang unggul secara head to head

Atletico pun hanya mampu mengakhiri petualangan di liga champions musim ini hanya dengan status juru kunci.

Hal ini menciptakan catatan kelam bagi sang pelatih, Diego Simeone. Selama menjadi juru taktik bagi klub asal ibukota Spanyol ini selama lebih kurang satu dasawarsa, baru kali ini Atletico terhenti di fase grup dengan status juru kunci.

Atetico mengakhiri kompetisi dengan status juru kunci/getty imagee
Atetico mengakhiri kompetisi dengan status juru kunci/getty imagee

Prestasi terbaik Simeone adalah 2 kali membawa Atletico Madrid ke Final Liga Champions musim 2013/2014 dan 2015/2016.

Walaupun sama sekali belum mencicipi gelar juara liga antarclub paling elit se-Benua Biru, setidaknya itu lebih baik dibandingkan kondisi saat ini. Termasuk dalam ajang LaLiga.

Peforma dari Atletico sejauh ini masih inkonsistensi, walaupun saat ini Atletico berada di peringkat ketiga. Namun, jarak poin dengan Real Madrid dan Barcelona terpaut jauh. Sehingga sulit rasanya bagi Atletico untuk bisa meraih gelar juara la liga musim ini.

Mungkin satu-satunya harapan dari atletico adalah Copa Del Rey jika mereka bisa memanfaatkannya, walaupun itu juga tidaklah mudah

Sebenarnya apa yang salah dari Atletico?

Yang paling terlihat adalah skema negatif football yang diterapkan oleh Diego Simeone. Sudah menjadi rahasia umum sang juru taktik asal Argentina ini kerap kali memilih bermain bertahan.

Padahal nyatanya skuad Atletico Madrid diisi oleh pemain yang bertipe menyerang. Sehingga pola permainan yang cenderung defensif membuat klub yang bermarkas di Wanda Metropolitano ini menjadi tidak berkembang dan terlalu mudah dibaca oleh lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun