Tanggal 10 oktober diperingati sebagai hari kesehatan mental dunia. Sedangkan hari ini adalah tanggal 11 Oktober, itu artinya sudah satu hari berlalu dari hari kesehatan mental dunia. Kendati sudah berlalu satu hari akan tetapi nuansanya masih ada.
Jujur penulis sendiri masih ingin membicarakan topik terkait kesehatan mental karna memang perkara kesehatan mental itu bahasannya itu sangat panjang sekali dan takkan cukup jika hanya dibahas hanya dalam satu kali bahasan.
Dan kali ini penulis akan membahas "Antara Uang dan Kesehatan Mental" hal ini dilatar belakangi oleh sebuah snap wa dari teman ku yang kurang lebihnya begini "jangan terlalu mengedepankan kesehatan mental, buat apa sehat secara mental doang sedangkan dompetmu kosong"
Jika ditafsirkan, menurut dia uang lebih berharga daripada kesehatan mental. Sebenarnya tepat ga sih pernyataan yang seperti itu?. Pernyataan dia itu membuat aku pribadi jadi semakin bertanya-tanya sebenarnya bagi mayoritas orang itu lebih berharga uang atau kesehatan mental?
Untuk menjawab kekepoan ku sendiri aku pun mencoba membuat ig story untuk voting. Dengan  pertanyaan "Jika kamu hanya bisa memilih satu diantara 2 hal, kamu lebih pilih yang mana?". Dan untuk pilihan jawabannya aku kasih opsi kesehatan mental dan uang.
Memang kalau boleh jujur ya ini sebenarnya pilihan yang agak sulit. Kenapa? Karna kedua hal ini sama pentingnya dalam kehidupan. Dan berdasarkan survei mini yang kulakukan terhadap followerku sendiri hasilnya 63% memilih kesehatan mental dan 37% memilih uang
Jika dilihat dari segi gender. Semua Wanita Memilih kesehatan mental sedangkan prianya memilih uang. Kalau dikembalikan kepada naluriahnya manusia. Memang iya wanita itu lebih dominan perasaan sedangkan laki-laki lebih mengedepankan logika. Sehingga bagi wanita kesehatan mental itu lebih utama.
Bagi wanita uang itu menjadi tidak berharga jika ia merasa tidak sehat secara mental. Sedangkan bagi pria sendiri yang penting punya uang, kesehatan mental biarkan urusan belakangan sehingga para pria lebih tahan banting dalam tekanan pekerjaan dibandingkan wanita.
Hmm kalau sobat kompasianer sendiri gimana? Atau malah punya argumen yang berbeda?
Secara umum uang bisa menghadirkan kebahagian. Banyak orang yang memilih mencari pekerjaan dengan gaji tinggi dengan alasan biar lebih bahagia karna dengan memiliki banyak uang iya bisa memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya.
Padahalnya nyata definisi bahagia sebenarnya itu relatif. Ibarat selera, masing-masing orang memiliki selera yang berbeda. Ada yang suka makan sayur dan banyak juga yang tidak suka. Begitu juga masalah hobi, sebagian orang menganggap membaca itu hal yang menyenangkan karna bisa membuka wawasan dan memperlebar khazanah keilmuan. Akan tetapi ada juga yang menganggap membaca itu adalah aktivitas yang sangat membosankan.
Karna bahagia itu relatif maka kamu hanya perlu mencari versi bahagiamu sendiri tanpa harus terdoktrin dengan definisi bahagia versi mereka. Karna dengan bahagia kamu bakalan lebih menikmati kehidupan ini.
Jadi kalau aku pribadi lebih memilih kesehatan mental, kenapa? dengan sehat secara mental kita bisa bekerja mendapatkan uang dengan hati bahagia. Sedangkan jika kita memiliki banyak uang tapi bermasalah kesehatan mental maka uang pun menjadi tidak berharga. Banyak fakta orang kaya yang sanggup membeli segalanya  malah bunuh diri karna depresi
Itu artinya uang memang bukan segalanya walaupun segalanya itu butuh uang. Tapi satu hal yang mungkin buatmu lupa kalau sebenarnya itu kamu ga butuh segalanya.
Cukup kamu bersyukur dengan apa yang kamu punya maka kamu akan bahagia
Pesanku untuk semua jangan lupa jaga kesehatan mental ya. Semoga selalu bahagia
Dari saya untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H