"Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan Rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan banyak mengingat Allah (Q.S Al Ahzab:21)
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam adalah manusia terbaik sepanjang sejarah dan telah melakukan banyak perubahan bagi umat manusia. Berkahnya kehadiran beliau menjadi istimewa segala hal yang bersamanya.Â
Dulunya para shahabat hanyalah  sebatas orang arab jahiliyah yang jauh dari peradaban. Akan tetapi ketika cahaya Islam menghiasi dengan hadirnya pedoman hidup yakni Alquran, yang merupakan mukjizat terbaik sang Rasul. Ternyata mampu membuat para shahabat yang dulunya Arab Jahiliyah berevolusi menjadi Khairu ummah dan menjadi generasi terbaik sepanjang sejarah.
Selain itu kaum wanita dimasa dulu tidak berharga sama sekali bahkan dikubur hidup-hidup karna dianggap sebagai aib. Namun setelah kedatangan beliau, paradigmanya berubah bahkan wanita itu menjadi sangat dimuliakan. Saya dan anda yang wanita harusnya banyak bersyukur akan hal ini.Â
Syariat Allah yang dibawa melalui perantara Rasul-Nya mampu mengubah banyak hal menjadi kebaikan yang layak disyukuri sampai dengan detik ini.
Hari ini Muslim diseluruh dunia memperingati maulid nabi yang konon katanya cara menunjukkan rasa cinta. Yang menjadi pertanyaannya apakah benar kita sudah mencintai Rasulullah dengan sebenar benarnya cinta?
"Katakanlah (Wahai Muhammad), jika engkau mencintai Allah maka ikutilah aku. Niscaya ia akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Sungguh Allah Maha Pengampun Maha Penyayang "Â (Q.S Ali Imran:31)
Dari ayat diatas menunjukkan bahwa cinta itu butuh pembuktian. Teringat ketika penulis belajar kitab, ustadz mengatakan bahwa ayat ini adalah ayat ujian akan cinta.
Konsekuensi dari cinta kepada Allah adalah dengan mengikuti tuntunan Rasulullah dalam perkara ibadah, muamalah dan juga praktik kehidupan lainnya karna memang Rasulullah adalah sebaik-baik suri tauladan kita didalam menjalani kehidupan
Semua hal sudah beliau ajari dalam menjalankan aktivitas kehidupan sepanjang hari dari engkau bangun tidur sampai engkau tidur lagi. Tidak hanya perkara shalat, puasa, zakat dan perkara besar lainnya bahkan perkara masuk WC sudah beliau sampaikan. Maka lengkap sudah bimbingan yang beliau berikan untuk kehidupannya
Kembali lagi ke bahasan Maulid Nabi. Akan sangat disayangkan jika peringatan ini  yang katanya wujud rasa cinta terbatas pada acara makan-makan tahunan saja dan jauh dari memaknai apa yang sudah kita lakukan sejauh ini? Sudahkah kita mengikuti tuntunannya dengan sebenar benarnya?
Momentum maulid nabi seharusnya bisa menjadi pengingat bagi kita bahwa makna cinta bukan hanya sebatas acara makan makan semata tapi makna cinta yang sejati adalah mengikuti sunnahnya dengan sepenuh hati.Â
Kenapa kalau acara makan makan kita semangat tapi kalau dalam perkara ibadah kita ogah dengan alasan lelah?. Lalu pantaskah kita untuk mendapatkan syafaat Rasulullah dengan izin Allah?
Mungkin kita bisa sama-sama berkaca dan bertanya kepada hati, bagaimana sebenarnya keadaan kita selama ini?. Karna sejatinya kita sendiri lebih tau dan menilai diri kita apa adanya. Sudahkah maksimal sejauh ini? Atau malah tidak sesuai ekspektasi?
Yuk jadikan momentum maulid Nabi 2022 sebagai ajang memperbaiki diri dan berada dalam barisan terdepan dalam hal menjadikannya suri tauladan dan mengikuti beliau dalam berbagai aktivitas kehidupan.Â
Demikian semoga bermanfaat. Dan semoga kita semua menjadi bagian ummat manusia yang mendapatkan Syafaat dari Rasul tercinta dengan izin Rabb Semesta
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H