Kembali lagi ke bahasan Maulid Nabi. Akan sangat disayangkan jika peringatan ini  yang katanya wujud rasa cinta terbatas pada acara makan-makan tahunan saja dan jauh dari memaknai apa yang sudah kita lakukan sejauh ini? Sudahkah kita mengikuti tuntunannya dengan sebenar benarnya?
Momentum maulid nabi seharusnya bisa menjadi pengingat bagi kita bahwa makna cinta bukan hanya sebatas acara makan makan semata tapi makna cinta yang sejati adalah mengikuti sunnahnya dengan sepenuh hati.Â
Kenapa kalau acara makan makan kita semangat tapi kalau dalam perkara ibadah kita ogah dengan alasan lelah?. Lalu pantaskah kita untuk mendapatkan syafaat Rasulullah dengan izin Allah?
Mungkin kita bisa sama-sama berkaca dan bertanya kepada hati, bagaimana sebenarnya keadaan kita selama ini?. Karna sejatinya kita sendiri lebih tau dan menilai diri kita apa adanya. Sudahkah maksimal sejauh ini? Atau malah tidak sesuai ekspektasi?
Yuk jadikan momentum maulid Nabi 2022 sebagai ajang memperbaiki diri dan berada dalam barisan terdepan dalam hal menjadikannya suri tauladan dan mengikuti beliau dalam berbagai aktivitas kehidupan.Â
Demikian semoga bermanfaat. Dan semoga kita semua menjadi bagian ummat manusia yang mendapatkan Syafaat dari Rasul tercinta dengan izin Rabb Semesta
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H