Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Rumus Gajian Anti Miskin di Akhir Bulan

23 September 2022   04:44 Diperbarui: 23 September 2022   04:51 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah nggak sih habis gajian langsung banyak jajan karena tergoda promo tanggal kembar? Ujung-ujungnya jadi boros karena beli barang yang kurang diperlukan.

Sebaiknya mulai sekarang kamu harus atur keuanganmu itu agar alokasi pengeluaran sesuai kebutuhan dan tidak merasa kere ditengah bulan apalagi sampai harus ngutang diakhir bulan. 

Pada artikel kali ini penulis ingin kasih tau kamu beberapa rumus alokasi gaji yang mungkin cocok untuk kamu implementasikan dalam kehidupan: 

Ilustrasi Uang/Hukum online
Ilustrasi Uang/Hukum online

1. Rumus 20-80

Rumus ini merupakan rumus yang paling sederhana yang digunakan dalam mengelola keuangan dimana hanya terbagi kedalam dua pos keuangan saja yakni:
20% untuk investasi
80% untuk memenuhi kebutuhan

Misalnya Jika penghasilan kamu Rp 3 juta per bulan. Maka jumlah investasinya adalah Rp 600.000 (20%) dan pengeluaran bulanannya sebesar Rp 2.400.000 (80%).

Jadi, jika kamu mau makan, hangout bareng bestie, beli  kuota internet, bayar air, listrik, cicilan motor, dan lainnya. Maka bisa ambil dari alokasi 80% itu. 

2. Rumus 50-30-20

Rumus ini membagi pengeluaran kamu menjadi 3 kelompok, yaitu: 

50% untuk biaya hidup, 30% untuk Dana Darurat, dan 20% untuk investasi jangka panjang. 

Dalam hal ini biaya hidup adalah biaya untuk memenuhi keperluan rutin bulanan seperti listrik dan air, makan, kuota internet, self reward dan juga cicilan jika ada. 

Dana Darurat yaitu Alokasi uangmu untuk nabung  dengan tujuan keuangan jangka pendek dan bisa dipakai dalam keadaan darurat seperti untuk mengganti handphone dan laptop yang rusak atau untuk biaya tak terduga lainnya

Sedangkan untuk investasi jangka panjang yaitu alokasikan uangmu untuk tujuan investasi jangka panjang dengan jangka waktu lebih dari 5 tahun. Misalnya untuk dana pensiun ataupun dana nikah atau bisa juga buat dana pendidikan anak. 

Jika kamu memiliki penghasilan Rp 3 juta per bulan. Maka jumlah dana untuk memenuhi kebutuhan adalah Rp 1,5 juta (50%), lalu investasi jangka pendek sebesar Rp 900.000 (30%), dan tujuan keuangan jangka panjang sebesar Rp 600.000 (20%). 

3. Rumus 40-30-20-10
Rumus ini membagi alokasi gajimu menjadi lebih terperinci, yakni 40% untuk kebutuhan hidup, 30% untuk Dana Darurat, 20% untuk investasi jangka panjang, dan 10% untuk donasi/kebaikan. 

Jika penghasilan kamu Rp 3 juta per bulan. Maka Rp 1.200.000 (40%) untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Lalu, Rp 900.000 (30%) untuk dana darurat, Rp 600.000 (20%) untuk investasi jangka panjang, dan Rp 300.000 (10%) untuk donasi.

Perlu diingat bahwa, hitungan diatas itu bukanlah rumus yang harus wajib dipenuhi. Anda bisa menyesuaikan persentasenya sesuai dengan pemasukan dan kebutuhan anda. 

Dan yang paling penting tetaplah disiplin dengan alokasi gaji yang sudah kamu tentukan dan jangan pernah Coba untuk dilanggar ya dan kamu rasakan perbedaannya. Dijamin deh hidupmu bakalan lebih aman sentosa

Demikian bahasan kali ini semoga bisa bermanfaat bagi kehidupan. Salam Finansial

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun