Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berhenti Merokok, Bukti Masih Peduli dengan Kesehatan Lingkungan

24 Agustus 2022   06:42 Diperbarui: 24 Agustus 2022   08:00 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merokok saat ini dianggap sebagai simbol kejantanan sehingga dimana-mana kita temui kaum laki-laki merokok. Tidak hanya untuk kalangan dewasa tapi juga remaja bahkan anak-anak pun ikut merokok. 

Ini tentunya bukan perkara yang baik karena efek buruk yang ada pada rokok itu berdampak tidak hanya bagi perokok aktif melainkan juga bagi perokok pasif dan juga bagi lingkungan sekitar.

Diantara dampak asap rokok bagi perokok pasif adalah gangguan paru-paru dan serangan jantung. Selain itu juga berdampak sangat berbahaya bagi perkembangan bayi, sehingga membuatnya menjadi lebih mudah lelah karna menghirup udara yang sudah tercemar. 

Selain itu, bahaya juga ditimbulkan bagi tumbuh kembang anak-anak sehingga membuat perkembangan kecerdasan motoriknya menjadi  terganggu dan kekuatan intelektual pun tidak berkembang sebagaimana mestinya.

Sedangkan bagi lingkungan sendiri dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Dimana asap dan debu dari puntung rokok yang baru saja mati memiliki resiko 3 kali lipat dalam menyebabkan kanker. Selain itu asap rokok yang dihembuskan pun bisa bertahan selama 2-3 jam. Walaupun dalam penglihatan asap telah hilang tapi secara kenyataan tidak demikian. 

Ini bisa dianalogikan dengan masa inkubasi penyakit menular yang mana kita tahu bahwa selama masa inkubasi belum menunjukkan gejala tapi nyatanya penyakitnya sudah ada pada seseorang yang bahkan dalam masa inkubasi juga bisa menyebarkan lagi kepada orang lain.

Bahaya rokok saat ini dianggap hal yang remeh karna sudah didogma sebagai budaya bagi kaum pria. Sehingga kebanyakan mereka tidak lagi peduli dengan orang-orang dan lingkungan sekitarnya, maka tak heran dimana-mana orang merokok seenaknya dan tidak peka dengan orang-orang yang merasa terganggu dengan asapnya. 

Pertanyaaannya apakah benar perokok itu memang tidak peka akan gangguan yang ia timbulkan bagi lingkungan sekitar atau malah sama sekali tidak peduli? Mungkin yang ada dipikiran mereka "biarkan saja efek negatifnya yang penting aku bisa tetap menghisap rokok dengan perasaan bahagia".

stop smoking/Ateja News
stop smoking/Ateja News

Banyak dari mereka mengatakan jika tidak merokok mereka tidak bisa berfikir. Padahal secara riset pun kalau kita telusuri tidak pernah terbukti akan hal ini. Dalam masalah ini penulis ingin sedikit menjelaskan secara ilmiah bahwa setiap manusia memiliki alam bawah sadar dimana ia cenderung mempengaruhi alam sadar. 

Layaknya hal tadi ketika kita sudah mensugestikan pikiran kita akan suatu persepsi walaupun itu salah maka hal itu pun menjadi terasa benar dan nyata adanya.

Memang rokok itu  sifatnya candu sehingga ketika seseorang sudah memilih jalan hidup sebagai perokok bakalan sulit untuk melepaskan diri dari itu. Jadi bagaimana? 

Hal yang pertama yang harus kita lakukan untuk melepaskan diri dari belenggu zat adiktif tadi adalah merubah pola pikir dari alam bawah sadar dengan mensugestikan diri bisa lepas dari jeratan rokok, dan kita tetap bisa untuk berfikir cemerlang walaupun tanpa merokok. 

Selain mensugestikan diri kita pun mencoba untuk meninggalkan secara perlahan-perlahan kebiasaan merokok, jika sebelumya anda merokok tiga kali sehari cobalah untuk dikurangi menjadi dua kali sehari sehingga sampai pada tahapan anda tidak butuh lagi untuk merokok.

Dan perlu diketahui bahwa jiwa itu selalu membutuhkan pengganti, maka dari itu dalam usaha meninggalkan rokok carilah penggantinya. Ketika ada keinginan untuk merokok anda bisa menggantinya dengan permen dan lainnya sehingga tidak ada yang namanya perasaaan kehilangan.

Inilah Saatnya menghilangkan kebiasaan lama, dengan berhenti merokok itu artinya anda sudah selangkah lebih baik dalam hal kepedulian terhadap lingkungan sekitar. 

Hidup ini indah jika masih ada kepedulian terhadap sesama. Semoga kamu salah satunya. Hidup keren itu bukan dengan merokok tapi dengan membebaskan jiwa, keluarga dan lingkungan yang ada dari asap rokop. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun