Â
Renang mulai dikenal sebagai olahraga kompetitif pada abad ke-19, dengan kompetisi pertama yang diadakan di Eropa pada awal 1800-an. Pada masa itu, gaya dada (breaststroke) menjadi gaya utama yang digunakan dalam perlombaan. Namun, pada tahun 1873, seorang perenang asal Inggris, John Arthur Trudgen, memperkenalkan inovasi besar dengan menciptakan gaya bebas atau crawl. Gaya ini terinspirasi dari teknik renang suku-suku asli Amerika Utara yang lebih cepat dan efisien, dan segera menjadi gaya dominan dalam dunia renang kompetitif.
Perkembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1908 dengan terbentuknya Federation Internationale de Natation Amateur (FINA), organisasi internasional yang mengatur seluruh kompetisi renang di dunia. FINA menetapkan aturan standar internasional untuk lomba renang, serta mengatur olahraga air lainnya seperti polo air, renang indah, dan selam. Pembentukan FINA ini menjadi titik balik penting dalam pengorganisasian renang secara global dan mengukuhkan status renang sebagai olahraga internasional yang terstruktur.
Renang menjadi bagian dari Olimpiade modern pertama kali pada tahun 1896 di Athena, Yunani, dan sejak saat itu, cabang olahraga ini selalu dipertandingkan di setiap edisi Olimpiade. Renang tidak hanya menjadi ajang kompetisi internasional, tetapi juga terus berkembang dengan semakin banyak kategori perlombaan yang ditambahkan, serta mencetak prestasi dan rekor baru di setiap edisi. Dengan keberadaan FINA, renang kini dikenal di seluruh dunia, baik di tingkat profesional maupun di kalangan masyarakat umum, sebagai olahraga yang menyatukan kebugaran, prestasi, dan semangat kompetisi yang tinggi.
Renang menjadi bagian dari Olimpiade modern pertama kali pada tahun 1896 di Athena, Yunani, dan sejak saat itu, cabang olahraga ini selalu dipertandingkan di setiap edisi Olimpiade. Renang tidak hanya menjadi ajang kompetisi internasional, tetapi juga terus berkembang dengan semakin banyak kategori perlombaan yang ditambahkan, serta mencetak prestasi dan rekor baru di setiap edisi. Dengan keberadaan FINA, renang kini dikenal di seluruh dunia, baik di tingkat profesional maupun di kalangan masyarakat umum, sebagai olahraga yang menyatukan kebugaran, prestasi, dan semangat kompetisi yang tinggi.
Renang di Indonesia: Dari Era Hindia Belanda hingga Keberhasilan Internasional
Perkembangan renang di Indonesia dimulai sejak masa penjajahan Hindia Belanda. Di kota Bandung, pada awal abad ke-20, didirikan organisasi pertama untuk olahraga renang, yakni Bandongze Zwembond. Setelah Indonesia merdeka, olahraga renang mulai berkembang pesat di tanah air. Pada tahun 1951, dibentuklah organisasi baru bernama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI), yang kemudian pada tahun 1957 berganti nama menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Organisasi ini menjadi penggerak utama perkembangan olahraga renang di Indonesia, yang semakin berkembang seiring waktu. Renang menjadi cabang olahraga utama yang dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) dan sering kali melahirkan atlet-atlet berbakat yang mampu bersaing di tingkat internasional. Keberhasilan perenang Indonesia dalam kompetisi seperti SEA Games, Asian Games, dan kejuaraan dunia semakin menambah semangat dan prestasi di dunia olahraga renang tanah air.