Â
Identitas Buku
Â
- Judul: Ayah Ini Arahnya Kemana Ya? Anak Kecil Ini Kehilangan Jalan Pulangnya
- Penulis: Khairul Trian
- Penerbit: Gradien Mediatama
- Tahun Terbit: Oktober 2024
- Jumlah Halaman: 164
Sinopsis
"Ayah, ternyata benar semua itu. Begitu kita dewasa, hidup seolah memaksa kita untuk terus berlari, mengejar segala yang material. Kita harus mengumpulkan uang lebih banyak, bekerja lebih keras, dan bertarung melawan keraguan-keraguan yang terus mengisi pikiran. Terkadang, kita harus menekan hasrat dan keinginan demi sekadar bertahan hidup, berharap bisa melihat fajar menyingsing lagi, tanpa tahu apa yang akan terjadi setelahnya.
Ayah, setelah dewasa, aku bertemu banyak orang yang menyakitkan, dan kali ini aku merasa kehilangan keberanian untuk menghadapi mereka. Ada kalanya aku jatuh, ada saat aku bangkit, dan seringkali, hidup ini terasa seperti perjalanan yang penuh dengan kepura-puraan, berusaha mengabaikan segala luka yang menggores hati.
Ayah, hari ini aku merasa sepi dan bingung, tak tahu lagi harus pergi ke mana. Ayah, ke mana arah hidup ini, ya? Anak kecil ini sudah kehilangan jalan pulangnya, dan kini aku tak tahu lagi harus mencari ke mana"
Deskripsi Buku
Buku ini menghadirkan sebuah perjalanan emosional yang menyentuh hati, berpusat pada hubungan seorang anak kecil dan ayahnya. Ceritanya mengangkat tema bagai mana seorang anak yang sedang mencari arti kehadiran seorang ayah dalam hidupnya. Frasa "kehilangan jalan pulangnya" menggambarkan kondisi emosionalnya anak yang merasa kehilangan pegangan, mungkin karena figuran ayah yang jauh, tidak hadir atau terpisah secara fisik maupun emosional. Anak tersebut bukan hanya tersesat secara fisik, tetapi juga secara batin dalam memahami kehidupan dan keluarganya. Sang ayah berusaha menuntun anaknya kembali menemukan arah, sembari menghadapi pertanyaan-pertanyaan kompleks yang sering kali muncul di pikiran seorang anak: "Mengapa jalan pulang terasa begitu sulit?" dan "Apa arti rumah yang sebenarnya?"
Kisah ini penuh dengan dialog sederhana namun bermakna antara anak dan ayah. Dengan latar yang terkadang melankolis, buku ini menggambarkan perjuangan mereka menghadapi konflik batin, perasaan kehilangan, serta mencari arti dari cinta, keluarga, dan tujuan hidup. Melalui buku ini, pembaca tidak hanya akan dihadapkan pada kisah penuh emosi, tetapi juga pada eksperimen baru berupa aktivitas interaktif yang mengajak pembaca untuk mengekspresikan perasaan mereka sendiri. Setiap halaman memberikan ruang untuk meresapi perasaan dan mengalami perjalanan emosional yang dapat membantu memahami diri lebih dalam. Buku ini mengajarkan kita untuk mensyukuri kehadiran sosok ayah, atau siapa pun yang menjadi panutan dalam hidup kita, dan bagaimana seharusnya kita menghargai setiap momen yang kita miliki bersama mereka.
Tema
Buku ini membawa beberapa tema utama, antara lain:
1. Keberanian menghadapi tantangan
2. Kasih sayang keluargaÂ
4. Pencarian jati diri
Gaya Penulisan
Khairul Trian menggunakan gaya penulisan yang sederhana, namun penuh kedalaman emosi. Narasi yang digunakan mengalir secara natural, membuat pembaca mudah memahami isi cerita. Deskripsi latar dan perasaan tokoh disampaikan dengan cara yang memikat, sehingga pembaca dapat ikut merasakan apa yang dialami oleh anak dan ayah tersebut. Dialog antar karakter terasa realistis, menambahkan sentuhan personal yang mendekatkan pembaca dengan cerita.
Keunggulan (dengan gaya lebih mendalam):
- Secara keseluruhan, buku ini disusun sebagai ungkapan rasa rindu yang mendalam seorang anak kepada sosok ayah, sosok yang tak tergantikan.
- Mengangkat isu fatherless---kehilangan sosok ayah yang semakin relevan di tengah dinamika keluarga modern, sebuah isu yang resonansinya terasa begitu dekat bagi banyak pembaca.
- Buku ini juga menghadirkan elemen interaktif dalam bentuk halaman aktivitas, yang memungkinkan pembaca merasakan emosi dalam bentuk yang lebih nyata dan personal, mengajak pembaca untuk benar-benar merasakan setiap kata yang tertulis.
- Dengan lima bab yang menggugah, setiap bab dalam buku ini memiliki daya tarik tersendiri, menawarkan alur yang telah disusun sedemikian rupa untuk merangkul pembaca dalam perjalanan emosional yang tak terlupakan.
- Buku ini akan sangat relevan bagi sebagian besar remaja, terutama mereka yang merasa kehilangan arah hidup karena tidak merasakan kehadiran sosok ayah dalam perjalanan mereka.
Kesimpulan
Â
Buku ini adalah karya yang sangat menyentuh hati, cocok untuk pembaca yang mencari cerita penuh makna tentang keluarga dan kehidupan. Dengan narasi yang sederhana namun menyentuh, Khairul Trian berhasil menggambarkan hubungan ayah dan anak dengan sangat indah. Buku ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran tentang pentingnya cinta dan komunikasi dalam keluarga.
Rating
Â
(4/5)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H