ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN : Hakekat manajemen ada sejak zaman Nabi
Dalam sejarah peradaban islam sejak zaman Nabi sudah ada manajemen dan hakekat manajemen itu ada dan tumbuh secara alami sejak adanya kehidupan ini. Adanya manajemen itu sejak: 1. Manajemen zaman Nabi Adam, 2. Manajemen zaman Nabi Nuh, 3. Manajemen Nabi yusuf, 4. Manajemen zaman Nabi Ibrahim dan ismail, 5. Manajemen zaman Nabi Muhammad.
Manajemen pertama kali kita petik sejak zaman Nabi Adam yakni dari kisah pertentangan Qabil dan Habil yang berakhir dengan pembunuhan. Menurut ketentuan yang berlaku pada saat itu, Habil harus mengawini saudara perempuan Qabil, sedangkan Qabil mengawini saudara perempuan Habil. Akan tetapi, Qabil menolak ketentuan itu, karena saudara perempuan Habil buruk rupa bila di bandingkan saudara perempuannya sendiri. Kemudian Nabi Adam berkata: Jika begitu, silahkan kalian berqurban. Qabil yang seorang petani mengorbankan hasil tanamannya yang paling buruk, sedangkan Habil yang seorang peternak kambing mengorbankan kambingnya yang terbaik. Ternyata yang di terima Allah adalah qurban Habil yang di tunjukkan dengan adanya api turun kepadanya dan membakar kambingnya. Dapat di duga, Qabil tidak puas kemudian terjadilah pembunuhan terhadap Habil. Pertentangan ini merupakan proses manajemen, yakni proses manajemen hubungan antar manusia dalam masalah perkawinan.
Manajemen zaman Nabi Nuh berkaitan dengan manajemen dakwah. Manajemen pada zaman Nabi Nuh dikaitkan dengan kisah Nabi Nuh ketika siang dan malam berdakwah dengan cara-cara yang persuasive dan edukatif kepada kaumnya baik dengan cara diam-diam maupun terang-terangan. Nabi Nuh dalam berdakwah melakukan manajemen yang baik. Beliau berdakwah siang dan malam dengan cara-cara yang kontekstual.
Manajemen zaman Nabi Yusuf dikaitkan dengan kisah Nabi ketika menjadi bendaharawan Negara di Mesir pada waktu itu. Beliau dikenal sebagai seorang yang hafidz dan alim.Kepribadian Nabi Yusuf yang layak di contoh sebagai seorang leader dan sekaligus sebagai manajer yang hafidz dan alim terekam dalam Al-qur’an surat Yusuf ayat:54-55 yang artinya: “Dan raja berkata: “Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku”. Maka tatkala telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: “Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi di percayai pada sisi kami”. Bekarta Yusuf: “Jadikanlah aku bendaharawan Negara (Mesir), sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan”.Peristiwa Nabi Yusuf bisa di jadikan sebagai pelajaran berharga, bahwa seseorang yang benar-benar sebagai pemimpin, adalah pemimpin yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat banyak, bukan kepentingan untuk kekuasaan belaka.
Manajemen zaman Nabi Ibrahim dan Ismail dapat kita petik dari peristiwa “qurban” yang terekam dalam Al-qur’an. Meskipun Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyembelih ismail, putera kesayangannya, tetapi Nabi Ibrahim melakukan dialog yang dialogis, sebelum mengambil keputusan menyembelih anaknya. Kepemimpinan merupakan bagian dari manajemen, dan dialog antara Ibrahim dan Ismail sebelum beliau mengambil keputusan, adalah bagian dari proses-proses manajemen.
Manajemen zaman Nabi Muhammad SAW, pelajaran berharga tentang manajemen banyak di contohkan oleh beliau seiring dengan perjuangan islam, mulai dari masa Makkah hingga hijrah ke Madinah. Beliau adalah contoh seorang leader sekaligus manajer yang patut di teladani. Antara lain beliau memberikan pelajaran bagaimana menempatakan orang pada posisi yang tepat. Rasulullah juga di kenal sebagai pemimpin militer yang handal dalam beberapa moment penting seperti perang badar, perang uhud dll. Seiring dengan perkembangan manusia, sejak zaman Nabi Adam hingga Rasulullah SAW telah ada manajemen, tetapi belum menjadi sebuah disiplin ilmu manajemen modern yang di pelajari seperti saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H