Nama                   : Raudah
Nim                     : 2410416220020
Dosen pengampu         : Dr.Rosalina Kumalawati,S.Si.,M.Si
Program studi             : S1 GeografiÂ
Fakultas                  : Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikÂ
Mata kuliah               : Penginderaan jauhÂ
PTN Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Universitas Lambung mengkuratÂ
PENDAHULUANÂ
Â
Bencana alam dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Mitigasi bencana adalah upaya yang dilakukan untuk memperkecil risiko dan kerugian bagi korban bencana. Mitigasi bencana dapat dilakukan melalui pembangunan fisik, penyadaran, dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana.Â
Malang bisa menjadi rawan bencana alam karena beberapa faktor, di antaranya:Â
Â
Tektonik
Wilayah selatan Malang didominasi oleh gerakan lempeng India-Australia yang bergerak ke utara dan bertumbukan dengan lempeng Eurasia yang relatif diam.Â
Â
Cuaca ekstrem
Gangguan pada atmosfer dapat menyebabkan cuaca ekstrem di beberapa wilayah, seperti di Jawa Timur.Â
Â
Tata ruang
Alih fungsi lahan yang tidak terkendali dapat menyebabkan permasalahan di Kota Malang.Â
Â
Untuk menghadapi bencana alam, Kota Malang perlu melakukan beberapa langkah strategis, seperti: Memperbaiki rencana tata ruang, Mengkaji ulang izin-izin yang melanggar rencana tata ruang, Melindungi kawasan hijau, Membatasi izin pembangunan sementara waktu, Meninjau izin pembangunan baru dengan mengedepankan kesesuaian ruang.
Kota Batu berada di Jawa Timur, Indonesia, dan terletak di antara 12217' sampai dengan 12257' Bujur Timur dan 744' sampai dengan 826' Lintang Selatan:Â
Â
90 km sebelah barat daya SurabayaÂ
Â
15 km sebelah barat laut MalangÂ
Â
Berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di sebelah utaraÂ
Â
Berbatasan dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan, dan baratÂ
Â
Kota Batu merupakan bagian dari Malang Raya, yaitu kesatuan wilayah yang meliputi Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang.
KesimpulanÂ
Kita sebagai manusia harus memiliki Kesadaran, pendidikan, kesiapsiagaan, serta sistem prediksi dan peringatan dapat mengurangi dampak bencana alam yang mengganggu masyarakat. Namun, langkah-langkah mitigasi seperti penerapan zonasi, praktik penggunaan lahan, dan tata bangunan diperlukan untuk mencegah atau mengurangi kerusakan aktual akibat bahaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H