Mohon tunggu...
Ratu Zia Silva Hasan
Ratu Zia Silva Hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2024

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Pilihan

Lingkungan Kumuh, Cerminan Ketimpangan Sosial di Surabaya

21 Desember 2024   10:00 Diperbarui: 21 Desember 2024   10:03 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Surabaya, ibukota provinsi Jawa Timur yang sering sekali mendapat perhatian publik tinggi. Bagaimana tidak? Surabaya memiliki image yang kuat sebagai kota metropolitan besar yang bergengsi dengan kota-kota besar lainnya. Surabaya sudah mulai dimodernisasi dengan pembangunan infrastruktur dan gedung mewah pencakar langit. Hal inilah yang membawa Surabaya semakin pesat dalam pertumbuhan ekonomi akibat urbanisasi yang kuat di kota ini.

Surabaya dikenal sebagai kota pusat perdagangan, kesehatan, pendidikan, dan industrinya. Namun, hal tersebut justru menimbulkan ironi yang berbanding terbalik dengan beberapa masyarakat di Surabaya. Masih banyak sekali ditemukan masyarakat yang hidup dibatas ambang kemiskinan dengan lingkungan yang kumuh. Pada akhirnya, lingkungan yang kumuh ini mengungkapkan secara nyata bagaimana kesenjangan terjadi di kota ini. Permasalahan ini menuntut keseriusan yang tinggi dari pihak pemerintah terkait agar cepat teratasi.

Mengapa Hal tersebut Dapat Terjadi?

Surabaya merupakan kota yang memiliki tingkat urbanisasi yang tinggi. Dengan adanya tingkat urbanisasi yang tinggi, penduduk yang berada dikota Surabaya pun akan semakin meningkat. Meningkatnya jumlah penduduk yang ada di Surabaya menjadikan keterbatasan lahan tinggal meningkat, sehingga masyarakat sulit mengakses tempat tinggal dan justru berkediaman ditempat yang tidak seharusnya dijadikan tempat tinggal.

Kemiskinan dan keterbatasan ekonomi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan kumuh. Masyarakat yang hidup dengan kekurangan bahkan tidak memiliki finansial yang cukup untuk tinggal di tempat yang layak. Mereka akhirnya memilih untuk tinggal di tempat yang sangat minim dan jauh dari kata sehat. Hal ini yang kemudian memicu lingkungan menjadi kumuh dan tidak teratur.

Lingkungan yang kumuh muncul akibat ulah individu itu sendiri. Justru masyarakat dengan penghasilan tinggi juga dapat menyumbang kekumuhan kota Surabaya. Masyarakat yang memiliki tingkat konsumsi yang tinggi dan pemalas akan cenderung menjadikan lingkungannya sebagai lingkungan yang kumuh. Mereka akan menimbun sampah maupun barang-barang yang tidak lagi mereka gunakan yang justru mengganggu keberlangsungan hidup mereka. Kebiasaan tersebut yang kemudian menjadikan kota Surabaya memiliki wilayah yang kumuh dan tidak teratur.

Sayangnya, pemerintah kurang memerhatikan bagaimana pemgelolaan sampah dilakukan di daerah-daerah tertentu di Surabaya. Pengelolaan sampah dinilai kurang efektif dan justru menimbun sampah yang sudah ada. Sering dijumpai bahwa sampah-sampah jarang diambil oleh petugas kebersihan, padahal  masyarakat rutin membayar iuran setiap bulannya. Minimnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan pun turut andil dalam pembentukan wilayah yang kumuh.

Bagaimana Dampak Lingkungan Kumuh pada Kehidupan Masyarakat?

Lingkungan yang kumuh dapat memberikan perubahan yang signifikan. Salah satunya penurunan kualitas lingkungan hidup. Wilayah yang terdampak atas lingkungan kumuh akan menjadi lingkungan dengan penuh pencemaran air, udara, dan tanah. Lingkungan kumuh identic dengan lingkungan yang tidak higienis, yang artinya lingkungan tersebut tidak bersih kemudian akan menjadi sarang penyakit bagi lingkungan sekitar. Hal tersebut akan meningkatkan tingkat penyakit, diantaranya diare, flu, demam berdarah, maupun infeksi saluran pernapasan.

Lingkungan kumuh yang sempit, padat, dan kotor seringkali mengganggu pandangan orang lain yang melihatnya. Sama halnya seperti menjadi ironi di Surabaya, lingkungan kumuh akan mempengaruhi image kota Surabaya sebagai kota metropolitan yang mewah. Hal tersebut akan semakin memperparah status kesenjangan sosial yang terjadi di kota besar termasuk di Surabaya.

Hidup didalam lingkungan yang kumuh dan kotor juga dapat mengganggu kesehatan mental masyarakat yang terdampak. Bagaimana tidak? Tempat tinggal yang padat, minimnya akses keluar masuk udara, mengganggu nilai estetika, serta kondisi lingkungan yang buruk akan sangat mempengaruhi psikis masyarakat. Jika terjadi, hal tersebut kemudian akan menurunkan produktivitas dan rasa ketidakpuasan diri terhadap lingkungan sekitar. Tentunya hal ini sangat mengganggu keberlangsungan hidup sehari-hari.

Pemukiman yang kumuh jugs berdampak pada bencana, yaitu banjir. Terlebih pada daerah yang rawan banjir akan semakin berpotensi terkena banjir. Lingkungan yang kumuh akibat tumpukan barang maupun sampah dapat menutup  saluran air yang kemudian air akan tergenang di daerah terdampak. Lingkungan yang terlalu padat dan sempit juga sangat mengganggu proses mengalirnya air karena akan mengakibatkan air sulit mengalir sehingga air akan menggenang lebih lama kemudian akan menjadi banjir. Apabila hal ini tidak ditindak lanjuti dan tidak segera ditangani, masalah ini akan menjadi semakin besar dan sulit terurai.

Apa yang Harus Dilakukan?

Masalah lingkungan kumuh yang telah merajalela di Kota Surabaya sudah sepatutnya diimbangi dengan solusi yang tepat guna karena lingkungan kumuh akan menjadi masalah serius yang berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Mulai dari kesehatan, hingga kesejahteraan warga Kota Surabaya. Untuk mengatasi permasalahan ini, sangat diperlukan pendekatan yang mana melibatkan pihak pemerintan dan warga. Dalam hal ini, warga harus turut serta ikut andil karena merekalah yang menjalani di kehidupan sehari-hari.

Solusi utama yang kemungkinan besar dapat merubah keadaan secara signifikan adalah pembentukan peraturan dan perbaikan infrastruktur. Dengan hal itu, masyarakat mungkin akan lebih menyadari dan kemudian lebih memperhatikan terkait masalah lingkungan kumuh. Caranya dengan penyediaan  sarana membuang sampah, pengelolaan limbah yang efektif, maupun penyuluhan terkait bahaya lingkungan kumuh. Pemerintah tentu harus berperan aktif dalam membangun fasilitas dasar ini. Masyarakat Kota Surabaya pun juga perlu melibatkan diri guna menjaga dan merawat Kota Surabaya dengan kooperatif.

Kesadaran lingkungan juga menjadi aspek penting yang harus dilakukan oleh setiap lini masyarakat. Masyarakat harus paham tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, dan mengelola sampah dan barang bekas. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak lain harus seimbang agar dapat menciptakan Solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi lingkungan kumuh dan meningkatkan kualitas hidup yang ada di Kota Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun