Mohon tunggu...
Saskia Azharra
Saskia Azharra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pertamina

a girl who likes to explore

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Novel Imperfect, Percaya Diri dengan Menerima Diri Sendiri

23 Januari 2024   17:00 Diperbarui: 23 Januari 2024   17:24 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: aisaidluv.wordpress.com

Pernahkah Kamu merasa kehilangan rasa percaya diri karena opini orang lain? Bagaimana Kamu menyikapinya?

Novel “Imperfect” yang diterbitkan pada 7 Mei 2018 di Indonesia dengan mengangkat kisah nyata sang penulis alias Meira Anastasia yang berjuang dalam menerima diri sendiri ini telah menjadi salah satu buku paling diminati dalam kategori self improvement di tahun 2018. 

Cerita ini dimulai ketika Meira tanpa sengaja membaca komentar tidak mengenakan dari netizen pada akun Instagram milik suaminya, Ernest Prakasa, yang dikenal sebagai seorang figur publik atau sutradara ternama. Komentar yang terkesan negatif dengan unsur merendahkan itu menyebabkan reaksi berkepanjangan yang mendorong netizen lain untuk turut berkomentar seolah-olah menyetujui pendapat tersebut.

Opini negatif yang tajam dari ketikan dari orang asing pun nyatanya mampu membuat Meira terpuruk dan kehilangan rasa percaya diri terhadap kondisi tubuhnya. 

Rambut pendek, kulit yang cenderung gelap, jarang menggunakan riasan wajah, berpenampilan santai, dan perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan dua anak, semakin menambah kesulitan Meira dalam menerima dirinya sendiri.  Meskipun demikian, melewati tantangan tersebut bukanlah suatu yang tidak mungkin. Hanya saja, diperlukan waktu dan kesabaran yang lebih karena prosesnya mungkin berlangsung lama dan tidak selalu sesuai dengan harapan. 

Novel ini memberikan gambaran bahwa adanya media atau iklan yang menampilkan perempuan dengan wajah cantik dan bentuk tubuh menarik saat ini tanpa disadari telah membuat masyarakat menarik standar yang sama untuk semua perempuan di sekitar mereka. Hal ini juga berlaku kepada figur publik dan keluarganya seperti Meira yang merupakan istri dari Ernest Prakasa. 

Lalu bagaimana Meira mampu bangkit dari rasa terpuruknya?

Meira menyadari bahwa ia tidak memenuhi standar kecantikan umum yang berlaku di masyarakat Indonesia, karena memiliki kulit yang lebih gelap dan rambut cukup pendek. Kondisi ini sering kali membuatnya menjadi sasaran cemoohan yang menyedihkan dan meruntuhkan semangatnya. Lalu bagaimana Meira mampu bangkit dari rasa terpuruknya?

Dalam novel ini Meira menceritakan beberapa kejadian terkait pengalamannya dengan rasa percaya diri dan penerimaan diri. Meira menceritakan bagaimana suaminya dengan jujur menyampaikan pendapat bahwa tubuh Meira terlihat mulai berubah dan semakin terkesan kurang peduli dengan penampilannya. Ernest merasa bahwa Meira telah mengalami perubahan yang negatif dan kurang memperhatikan dirinya sendiri, seperti tidak menjaga tubuh dan tampak murung setiap kali sedang bercermin. 

Meskipun disampaikan dengan penuh kehati-hatian, pernyataan tersebut membuat Meira merasa marah dan tersakiti. Meski benar pernyataan akan suaminya namun ia tetap merasa sedih, kurang menarik, tidak dicintai lagi, terbuang, dan merasa sendirian. Meira kemudian memilih untuk menenangkan diri dan melepaskan emosinya dengan menangis sekuat tenaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun