Mohon tunggu...
Nana Ramlan
Nana Ramlan Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Catatan harian dari tengah padang pasir: ibu 3 anak ; pernah mengajar . \r\n\r\nhttp://www.facebook.com/nana.ramlan.39

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fungsi POMG Menguntungkan Pihak Sekolah

16 Mei 2012   01:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:14 5794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang masih ingat tidak kepanjangan dari singkatan POMG. Yup, Persatuan Orang Tua Murid dan Guru. Organisasi ini sudah ada sejak saya masih duduk di bangku SD 30 tahun silam. Semua sekolah milik pemerintah alias sekolah negeri memiliki organisasi ini. Entah apa kegiatannya saya tidak pernah tahu sampai sekarang tapi yang saya ingat selalu ada pertemuan yang dilakukan setiap menjelang awal dan akhir tahun ajaran. Ayah saya sering kali hadir namun seingat saya tidak semua orang tua hadir pada pertemuan tersebut. Menurut ayah saya sekolah akan lebih dulu menanyakan kesediaan para orang tua murid untuk menjadi pengurus organisasi tersebut. Setelah memiliki anak usia sekolah dasar, kebetulan anak-anak saya sekolah di sekolah swasta tempat saya mengajar ada juga bentuk organisasi seperti POMG yang diberi nama Jamiyyah. Pengurusnya dipilih 2 orang tua murid sebagai perwakilan dari tiap-tiap kelas.  Hampir di tiap kegiatan yang diselenggarakan sekolah, mereka para pengurus Jamiyyah akan dilibatkan. Misalkan ada kompetisi Calistung (Membaca Menulis dan Berhitung) antar sekolah maka guru dan murid yang dipilih ikut serta dalam kompetisi itu akan konsentrasi penuh berlatih agar dapat memenangkan kompetisi tersebut. Sementara para pengurus Jamiyyah akan menyiapkan konsumsi untuk guru dan murid saat latihan dan saat kompetisi berlangsung nanti. Bahkan kalau kendaraan sekolah tidak dapat dipinjam maka pengurus jamiyyah akan sukarela menyediakan transportasi pribadi miliknya untuk mengantar lalu menjemput guru dan peserta ke lokasi kompetisi. Kalaupun ternyata butuh kendaraan lebih besar maka pengurus jamiyyah akan membantu carikan sewa bis. Pokoknya setiap kegiatan sekolah mereka para pengurus jamiyyah diikut sertakan. Salah satu tugas pengurus Jamiyyah membantu mencarikan sponsor acara-acara sekolah. Umumnya para orang tua bersedia menjadi sponsor, misalkan untuk acara musik, pihak sekolah meminta kesediaan orang tua murid yang memiliki alat-alat sound system lengkap. Bila ada acara besar pihak sekolah akan meminta kerja sama orang tua murid, misalnya yang memiliki usaha catering akan diminta kesediaannya menyediakan konsumsi dengan harga sesuai budget acara tersebut. Lomba Karya Ilmiah pun akan melibatkan orang tua murid bila ada bahan yang diperlukan sulit di dapat. Dalam hal ini pengurus Jamiyyah bertugas sebagai seksi pengadaan bahan. Pokoknya buat kami para guru keberadaan pengurus Jamiyyah sangat menguntungkan. Boleh dibilang mereka termasuk dalam tim sukses kegiatan sekolah. Lain lagi ceritanya sejak kami pindah ke negeri orang. Tadi sore pukul 18.00 harus menjemput anak saya di sekolah yang sedang mengikuti kompetisi sepak bola antar sekolah-sekolah di kota kami. Bila pertandingan berlangsung di sekolah lain maka sekolah akan menyediakan kendaraan dari sekolah ke lokasi pertandingan hingga kembali lagi ke sekolah. Jadi kami orang tua murid hanya menjemput di sekolah. Kebetulan kompetisi berlangsung di sekolah anak saya jadi saya bisa melihat pertandingan karena kebetulan pertandingan belum usai saat saya tiba di sekolah untuk menjemputnya. Di barisan kursi penonton hanya ada dua orang ibu yang duduk sementara yang lainnya adalah para murid dari sekolah lain yang menunggu giliran timnya bertanding. Ketika masih di tanah air bila ada pertandingan antar sekolah seperti ini maka kursi penonton akan dipenuhi orang tua murid peserta pertandingan. Para ibu akan siap memberi dukungan penyemangat bila anak mereka sedang bertanding di lapangan. Bila anak mereka belum bertanding mereka akan sibuk dengan menyodorkan makanan dan minuman bahkan sibuk mengelapkan handuk ke badan anak mereka yang berpeluh keringat. Bukan hanya itu mereka juga akan membuatkan kostum seragam untuk tim sekolah anak mereka beberapa hari sebelum jadwal pertandingan. Para ibu yang notabene pengurus Jamiyyah juga akan mengenakan baju seragam khusus acara tersebut. Bila ada pertandingan lain atau acara lain seperti Pentas Akhir Tahun maka seragam pengurus akan berbeda lagi. Kalau dalam 1 tahun ajaran ada kegiatan sebanyak 8 kali maka seragam mereka pun akan sebanyak 8 potong !!!  Bahkan bisa lebih. Yang saya lihat pada kompetisi anak saya hari ini para pemain hanya mengenakan kaos seragam olah raga sekolah yang selalu mereka kenakan di setiap pelajaran olah raga. Tidak pernah ada kostum ekstra untuk setiap pertandingan olah raga. Tidak pernah membuat kaos khusus kompetisi sepak bola, bola basket atau atletik. Hanya saja sekolah memberi rompi tipis yang bertuliskan nama sekolah. Menurut anak saya yang hampir setiap bulan mengikuti pertandingan olah raga, rompi itu selalu dipinjamkan kepada murid baik itu pada lomba atlit, pertandingan sepak bola atau bola basket. Rompi tersebut tidak pernah diberikan murid untuk dibawa pulang  jadi hanya dikenakan pada saat bertanding. Guru akan mengambil kembali rompi tersebut usai pertandingan. Untuk konsumsi, murid diminta membawa ekstra makanan bila harus berangkat mengikuti kompetisi dari sekolah.  Just as simple.... Tidak ada seragam, konsumsi, panitia, pengurus, yang penting berlatih dan menang. Tidak ada campur tangan orang tua murid sama sekali dalam kegiatan sekolah apapun baik lomba debat, science competition, olah raga atau bazaar sekolah.

[caption id="attachment_177382" align="aligncenter" width="300" caption="Rompi ukran Free Size"][/caption]

[caption id="attachment_177385" align="aligncenter" width="300" caption="Rompi untuk setiap kompetisi dan semua bidang olahraga"]

13371327011814174439
13371327011814174439
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun