Mohon tunggu...
Ratu Rebila
Ratu Rebila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan Antara Hari Akhir dan Syirik Modern: Tantangan Materialisme dalam Keimanan Umat Islam

20 Januari 2025   11:50 Diperbarui: 20 Januari 2025   11:50 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Menurut ajaran Islam, hari akhir atau kiamat yang menandai akhir dunia dan awal kehidupan setelah kematian (Hanifah Dzakirah et al., 2023). Dalam pandangan Islam, itu bukan hanya peristiwa yang akan terjadi di masa depan, tetapi juga pengingat bagi orang-orang untuk menjalani hidup mereka dengan penuh rasa tanggung jawab. Konsep ini mendorong orang untuk mempertimbangkan makna kehidupan, tujuan penciptaan, dan akibat dari pilihan mereka di dunia.

Namun, tantangan terhadap keimanan semakin kompleks di era modern ini, terutama dengan munculnya praktik syirik modern. Salah satu jenis syirik yang semakin populer adalah materialisme, di mana orang-orang memprioritaskan picarian kekayaan dan kesuksesan duniawi lebih dari segalanya (Sri Wahyuni. R, 2024). Ketika seseorang terjebak dalam pola pikir materialistis, mereka cenderung mengabaikan peran Allah dalam kehidupan sehari-hari mereka dan percaya bahwa kebahagiaan dan keberhasilan semata-mata berasal dari kerja keras dan usaha mereka sendiri. Ini mungkin dapat membuat lupa tentang hari akhir, dimana semua tindakan kita akan dihisab dan dipertanggungjawabkan.

Dengan memahami hubungan antara hari akhir dan praktik syirik kontemporer seperti materialisme, kita dapat melihat betapa pentingnya kesadaran spiritual dalam menjalani kehidupan. Adanya kesadaran akan hari akhir seharusnya mendorong orang untuk berhenti melakukan hal-hal yang menyekutukan Allah dan berkonsentrasi pada tanggung jawab spiritual mereka. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas lebih dalam tentang bagaimana pemahaman tentang hari akhir dapat mencegah melakukan syirik dan seberapa penting Pendidikan agama untuk menumbuhkan kesadaran spiritual di tengah tantangan zaman sekarang.

Pembahasan

Dalam keimanan umat Islam, hari akhir dan syirik modern terutama materialisme, memiliki hubungan yang erat dan berdampak satu sama lain. Jika seseorang memiliki pemahaman yang mendalam tentang hari akhir dapat berfungsi sebagai pengingat penting bagi mereka untuk menghindari pola pikir yang mengabaikan peran Allah dalam kehidupan mereka.

            Hari akhir yang dikenal juga dengan "kiamat" merupakan saat di mana semua makhluk akan dibangkitkan untuk dihisab atas apa yang mereka lakukan di dunia ini. Al-Qur'an sering menyebut hari akhir sebagai "Yaumul Qiyamah" yang berarti hari kebangkitan, dan "Yaumul Hisab" yang berarti hari perhitungan. Hal ini mengingatkan kepada umat Islam bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara dan bahwa setiap tindakan mereka akan diperhitungkan di hadapan Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

"Maka setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya" (QS. Al -- Infitar: 5 )

Ketika seseorang tahu bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang mereka lakukan, mereka cenderung lebih berhati-hati dalam memilih apa yang mereka percayai dan lakukan. Orang-orang yang memiliki pemahaman kuat tentang hari akhir cenderung lebih taat kepada agama dan menghindari hal-hal yang menyekutukan Allah. Namun, ditengah kesadaran akan hari akhir, muncul tantangan berupa syirik kontemporer yang merujuk pada praktik menyekutukan Allah yang muncul dalam berbagai bentuk di era modern.

Materialisme adalah salah satu jenis syirik modern yang paling umum, yang mengabaikan peran Allah dalam kehidupan dan percaya bahwa materi adalah satu-satunya cara untuk menjelaskan segala sesuatu (Hanifah Dzakirah et al., 2023), atau bisa disebut juga bahwa Materialisme ini mendorong individu untuk lebih fokus kepada pencapaian duniawi, seperti kekayaan, status social, dan juga kesenangan fisik. Ketika seseorang terjebak dalam pola pikir ini, mereka cenderung percaya bahwa kesuksesan dan kebahagiaan semata-mata berasal dari usaha dan kerja keras mereka. Mereka tidak menyadari bahwa Allah adalah sumber dari segala sesuatu. Hal ini dapat mengaburkan pikiran kita tentang hari akhir, Di mana setiap tindakan kita akan dihisab dan dipertanggungjawabkan. Allah berfirman dalam QS. Al-Hadid Ayat 20:

"Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun