Kekurangan
Menurut saya, kekurangan dari ekoenzim ini adalah lamanya waktu pembuatan yang mencapai 3 bulan. Jadi, setelah proses pembuatan kita tidak dapat langsung menggunakannya. Harus menunggu 3 bulan dulu baru bisa di gunakan. Bayangkan, jika kalian ingin mengepel lantai tapi cairan ekoenzimnya sedang habis. Tidak mungkin kan kita harus membiarkan lantai rumah kotor selama 3 bulan hanya untuk menunggu cairan ekoenzim kita jadi. Tapi itu tergantung kalian, saran saya jika kalian ingin menggunakan ekoenzim, buatlah dari jauh-jauh hari.
Kekurangan yang berikutnya adalah dari bau nya. Jika kita salah memasukkan kulit buah, bisa-bisa hasil fermentasinya menjadi bau busuk. Hal ini pernah terjadi pada teman saya, cairan ekoenzimnya terbuat dari kulit buah dan sayur tetapi bau yang keluar malah bau busuk. Lalu guru saya  dengan sekali cium, langsung dapat mengetahui penyebab bau busuk itu. Lalu beliau menyarankan untuk tidak menggunakan limbah kulit sayur karena sayur kalau sudah membusuk baunya akan tidak enak berbeda dengan buah yang jika membusuk bau buahnya masih tercium.Â
Namun, ekoenzim yang dihasilkan di atas masih berupa konsentrat. Kalian perlu mengencerkannya dulu dengan air agar bisa digunakan.
Caranya, larutkan sekitar 1 cangkir cairan ekoenzim ke dalam 1 liter air. Jumlah cairan yang digunakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Sekarang kalian sudah tahukan apa itu ekoenzim?manfaatnya apa saja?bagaimana cara pembuatannya? dan apa saja kelebihan dan kekurangannya? Bagaimana menurut kalian, tertarik untuk mencobanya? semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H