Mohon tunggu...
Ratu Nandi
Ratu Nandi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Terakhir

10 April 2020   20:47 Diperbarui: 10 April 2020   21:08 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku temukan lembaran kertas

Dalam tumpukan dalam lemari usang

Warnanya sudah tak putih lagi

Kubaca kembali goresan tintamu

Gambaran perjalanan suka duka

Hanya ini yang tertinggal

Kelopak mataku mulai basah

Membaca baris demi baris kehidupanmu

Kuteringat kerja kerasmu

Legam kulitmu tak kau hiraukan

Kini tinggal selembar kertas lusuh

Menjadi saksi pengorbananmu

Kau pahlawan

Kau pejuang sejati

Rela bertarung nyawa

Tuhan muliakanlah dia disisi-Mu

Seperti dia memuliakan kami di dunia

Hanya doa yang dapat ku panjatkan

Pada malam yang hening

Surat terakhirmu masih tersimpan

Bersama kenangan

Menjadi sakSi kasih abadi

Bekasi, 27122019

Ratu Nandi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun