Kehidupan sosial dan sumber pembelajaran
Perkebunan kelapa, bagi petani, tidak sedekar menjadi ruang produksi, melainkan juga berperan sebagai ruang sosial di mana interaksi dan pertukaran pikiran antar-entitas dapat terjadi. Ruang ini telah menjadi wadah bagi forum komunal, tempat mempererat hubungan antar petani dan entitas terkait lainnya seperti perantara, pemilik lahan, atau industri pengolahan kelapa. Perkebunan kelapa menjadi simbol dari komunitas yang saling mendukung dalam menjalankan tradisi dan inovasi demi kemajuan ekosistem. Interaksi ini penting untuk dijaga, mengingat lokasi perkebunan berada dalam 'jebakan' sekaligus 'berkat' geografis berupa lahan gambut yang membutuhkan sikap bahu membahu dalam menjawab segala tantangan pertanian, misalnya transportasi dalam distribusi hasil panen.
Bagi mereka yang berprofesi penuh sebagai petani, baik itu buruh tani mau pun pemilik lahan, rata-rata waktu yang dihabiskan di kebun dalam satu hari berkisar antara 4 jam hingga 7 jam, bergantung pada apa aktivitas kebun yang sedang dikerjakan. Mengupas sabut kelapa hingga menjadi kelapa bulat adalah aktivitas yang paling menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Di bawah terik matahari, momen-momen sederhana seperti menyeduh es bungkusan bersama di bawah pohon kelapa menjadi ritual kebersamaan yang mendalam bagi para petani. Tawa dan senda gurau yang muncul tidak hanya mencairkan suasana, tapi juga mempererat ikatan persaudaraan di antara mereka.
Nilai religi
Siklus pertanian bukan hanya sekedar proses menanam dan memanen, melainkan juga penuh dengan makna spiritual yang telah melekat dalam kehidupan masyarakat petani, baik dalam konteks Indonesia maupun skenario global. Surau-surau kecil yang bertebaran di tengah-tengah perkebunan kelapa menjadi saksi dari interaksi intim antara tindakan fisik bertani dengan doa dan penghormatan spiritual. Budaya suku Melayu sebagai penduduk asli, diikuti dengan suku Bugis dan Banjar sebagai dua suku dominan lainnya, masih kental menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Ini dicerminkan dengan berbagai rutinitas, misalnya, berdoa secara mandiri pada saat penanaman atau pemanenan dan pemanfaatan kelapa sebagai bentuk rasa syukur pada saat hari-hari besar Islam.
Keamanan investasi
Keamanan investasi yang dimaksud yaitu perkebunan kelapa memberikan ketenangan jangka panjang karena kepastian pasar. Hilirisasi industri pengolahan kelapa di dalam wilayah yang sudah berdiri lebih dari 55 tahun menjamin terserapnya hasil panen masyarakat. Selain itu, kehadiran industri ini menjadi alasan kuat sebagian besar petani untuk tidak menjual kebunnya. Kebun menjadi investasi yang memberikan ketenangan. Rasa tenang didapat karena petani tidak perlu susah payah memikirkan ke mana mereka harus mencari pasar. Sifat alamiah kelapa yang tidak banyak membutuhkan perawatan mendukung petani untuk melakukan diversifikasi ekonomi, memperkuat rasa aman untuk terus memiliki kebun.
Dalam merajut tapestri pertanian yang kompleks, penting untuk melampaui lensa dimensi-dimensi non-moneter. Seluruh entitas yang berperan dalam ekosistem pertanian kelapa khususnya para petani, yang tanahnya bukan sekadar lahan produksi namun juga kanvas yang melukis kisah-kisah hidup, perjuangan, dan kepercayaan, memegang teguh kebun mereka dengan alasan yang melampaui angka dan grafik. Mengakui dan memahami keberagaman motivasi ini bukan hanya esensial bagi pemahaman kita mengenai industri kelapa, namun juga penting untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan jangka panjang dari ekosistem pertanian kelapa di lahan gambut ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI