Mohon tunggu...
Ratu Khoerunnisa Hidayati
Ratu Khoerunnisa Hidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa S1 - Pendidikan Ilmu Komputer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi untuk Meningkatkan Minat Literasi Siswa Sekolah Dasar di Kala Pandemi

26 September 2021   23:47 Diperbarui: 26 September 2021   23:51 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pendidikan merupakan sebuah hal yang berhak didapatkan oleh setiap manusia. Dengan pendidikan, manusia diberikan kesempatan agar dapat mengembangkan potensi yang ia miliki.  Seperti yang dikemukakan dalam pasal 1 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 yang membahas tentang Sistem Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritiual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Untuk mencapai terjadinya sebuah pendidikan, perlu dilaksanakan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran menurut Pasal 1 butir 20 memiliki makna yakni "proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar". 

Pada masa Pandemi Covid-19 ini proses pembelajaran di dunia Pendidikan Indonesia mengalami permasalahan yang genting. Pandemi Covid-19 di Indonesia memberikan dampak kepada satuan pendidikan, peserta didik dan pendidik mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Sekolah Dasar, Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Pendidikan Sekolah Menengah Atas, Pendidikan Khusus, Pendidikan Vokasi, Pendidikan Masyarakat, Kursus, Pendidikan Keagamaan hinggan Pendidikan Tinggi dimana semua jenjang pendidikan tersebut harus melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar secara dalam jaringan (daring) sejak bulan Maret 2020. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan berbagai kebijakan yang terangkum dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Didalamnya terdapat keputusan mengenai pembelajaran yang dilaksanakan secara daring (online) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menggunakan akses internet.

Pembelajaran yang harus dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) dirasa kurang efektif apalagi memberikan dampak buruk kepada sekolah yang terdapat di daerah pelosok, karena guru dan siswa diwajibkan melaksanakan pembelajaran secara online. Sedangkan, pihak sekolah, guru maupun siswa tidak memenuhi fasilitas untuk melaksanakan pembelajaran secara daring.

Belum usai permasalahan pembelajaran secara jarak jauh atau daring di kala Pandemi Covid-19 ini, negara tercinta kita yakni Indonesia dihadapkan dengan kabar bahwa rendahnya perolehan skor tes PISA (Programme for International Student Assesment). Perolehan peringkat Indonesia dalam evaluasi PISA mengalami penurunan. Posisi negara Indonesia menurun sejak empat tahun terakhir di semua bidang yang diujikan yakni membaca, matematika dan sains. Sedangkan, di abad ke-21 ini seluruh bangsa di dunia harus memiliki dan menguasai keterampilan enam literasi dasar, yaitu literasi bahasa, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial serta literasi budaya dan kewargaan. 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup, daya saing dan pengembangan karakter bangsa, serta melihat perkembangan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan di abad ke-21 ini menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi untuk meningkatkan indeks literasi nasional melalui Gerakan Literasi Nasional. Gerakan Literasi Nasional merupakan upaya untuk menggiatkan semua potensi serta memperluas keterlibatan publik dalam pengembangan budaya literasi.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam hal ini turun tangan dalam mengambil peran memberikan kontribusi dalam program peningkatan indeks literasi nasional melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema "Tematik Literasi dan Rekognisi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Pusat Prestasi Nasional yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa UPI sejak bulan Agustus hingga bulan September 2021.  KKN tematik ini diarahkan kepada program literasi yang akan dilaksanakan dalam ranah keluarga, sekolah maupun masyarakat. Program KKN ini akan dilaksanakan dalam bentuk pendampingan oleh ribuan mahasiswa peserta KKN 2021 kepada individu-individu yang ada dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup.

Program yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN yakni membantu pihak sekolah dalam pendampingan pembelajaran daring siswa, pendampingan orang tua dalam membimbing anak melalui pembelajaran daring, penguatan pembelajaran daring kepada guru, mendesain sekaligus membuat media pembelajaran daring, membantu administrasi sekolah secara daring, penyediaan bahan bacaan non pelajaran yang beragam yang mendukung kegiatan literasi baca tulis, numerasi dan sains. Mahasiswa peserta KKN juga melaksanakan program kegiatan untuk menginisiasi pembentukan kader atau agen pembaharu untuk menindak lanjuti kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Cibarusah Kota 02 di Desa Cibarusahkota, Kabupaten Bekasi, guru mengalami kesulitan saat membuat media pembelajaran daring. Guru tidak memahami teknologi digital modern dan alat yang tersedia untuk pembelajaran daring. 

Media pembelajaran merupakan alat belajar mengajar yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan siswa sehingga dapat memperlancar proses belajar. Media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran seperti buku, film, video, maupun audio. Dengan media pembelajaran, guru dapat mudah menjelaskan materi pelajaran dengan lebih baik serta siswa pun akan lebih tertarik untuk menyimak materi pelajaran dan akan meningkatkan minat literasi pada siswa. Para siswa Sekolah Dasar sangat tertarik pada gambar, musik, dan berbagai warna. Hal ini membuat para siswa Sekolah Dasar bersemangat untuk belajar dan meningkatkan minat literasi. Salah satu media yang dapat menggabungkan semua elemen tersebut adalah video animasi. Animasi merupakan media gambar dan teks yang bergerak dan dapat diserta dengan musik.

Dengan ini, Ratu Khoerunnisa Hidayati sebagai salah satu peserta KKN Tematik Literasi dan Rekognisi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Pusat Prestasi Nasional 2021, di bawah bimbingan Ibu Feny Puspitasari, S.Pd., M.Ds., melaksanakan program untuk mendesain sekaligus membuat video pembelajaran daring berupa animasi untuk memaksimalkan pembelajaran sekaligus meningkatkan minat literasi siswa Sekolah Dasar.

Setelah diberikan video pembelajaran daring berupa animasi para siswa memberikan respon positif terhadap video pembelajaran berupa animasi tersebut. Para siswa mengatakan sangat menyukai dan lebih cepat paham ketika belajar menggunakan video pembelajaran berupa animasi. Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa video pembelajaran berupa animasi dapat meningkatkan minat literasi para siswa Sekolah Dasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun