Mohon tunggu...
ratuimel
ratuimel Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Seorang mahasiswa di universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perbedaan asam urat dan kolesterol serta cara mengatasinya.

27 Desember 2024   20:23 Diperbarui: 27 Desember 2024   20:23 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit asam urat dan kolesterol tinggi adalah dua kondisi kesehatan yang sering kali dianggap mirip, tetapi memiliki perbedaan mendasar dalam penyebab, gejala, dan pengobatannya.Asam urat adalah senyawa yang terbentuk dari pemecahan purin, zat yang terdapat dalam berbagai makanan dan juga diproduksi oleh tubuh. Ketika kadar asam urat dalam tubuh meningkat, dapat terjadi penyakit asam urat yang ditandai dengan penumpukan kristal asam urat di sendi, menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Kolesterol, di sisi lain, adalah zat lemak yang diperlukan tubuh untuk membangun sel dan memproduksi hormon. Kolesterol sebagian besar diproduksi oleh hati, tetapi juga diperoleh dari makanan. Kadar kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia) terjadi ketika jumlah kolesterol dalam darah melebihi batas normal, berpotensi menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah.

Gejala asam urat : 


1. Nyeri sendi yang intens: Rasa nyeri  muncul mendadak, sering pada malam hari atau dini hari, dan dapat berlangsung selama 3 hingga 10 hari. Jempol kaki adalah sendi yang paling sering terkena, tetapi sendi lain seperti lutut, pergelangan kaki, dan jari tangan juga dapat terpengaruh.
2. Pembengkakan dan kemerahan: Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak dan berwarna kemerahan. Pembengkakan ini terjadi akibat peradangan yang disebabkan oleh kristal asam urat yang mengendap di sendi.
3. Rasa panas pada sendi: Penderita sering merasakan sensasi hangat atau bahkan panas di area sendi yang terkena. Ini juga merupakan tanda dari proses peradangan yang sedang berlangsung.
4. Kekakuan sendi: Sendi yang terpengaruh mungkin menjadi kaku, terutama setelah periode tidak bergerak, seperti saat bangun tidur di pagi hari. Kekakuan ini bisa membuat gerakan menjadi sulit.
5. Rasa tidak nyaman jangka panjang: Setelah serangan akut mereda, penderita mungkin masih merasakan ketidaknyamanan pada sendi selama beberapa waktu sebelum gejala kembali muncul dalam serangan berikutnya

Gejala kolesterol tinggi :


1. Nyeri Dada: Penumpukan plak akibat kolesterol tinggi dapat mengurangi aliran darah ke jantung, menyebabkan nyeri dada. Gejala ini bisa menjadi pertanda awal penyakit jantung atau serangan jantung.
2. Sesak Napas: Ketika kolesterol jahat (LDL) menumpuk di arteri, hal ini dapat menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke jantung, yang mengakibatkan sesak napas, baik saat beraktivitas maupun saat istirahat.
3. Mudah Lelah: Penderita kolesterol tinggi sering merasa lelah meskipun sudah cukup istirahat. Ini terjadi karena aliran darah yang terhambat membuat pasokan oksigen ke jaringan tubuh berkurang.
4. Nyeri Kaki dan Tangan: Penumpukan plak di arteri kaki dapat menyebabkan nyeri saat berjalan atau beraktivitas. Selain itu, kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki juga bisa terjadi akibat gangguan aliran darah.
5. Rasa Sakit pada Leher dan Rahang: Nyeri di area leher atau rahang bisa menjadi tanda bahwa suplai darah ke otak atau jantung terhambat, yang sering kali terkait dengan kolesterol tinggi.

Penyebab asam urat


Penyakit asam urat disebabkan oleh konsumsi berlebihan makanan kaya purin seperti daging merah, jeroan, dan seafood. Gangguan fungsi ginjal juga dapat mengakibatkan penumpukan asam urat dalam darah.

Penyebab kolesterol tinggi


Kolesterol tinggi disebabkan oleh pola makan tidak sehat yang tinggi lemak jenuh dan trans. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik dan faktor genetik juga berkontribusi terhadap peningkatan kadar kolesterol.

Pengobatan untuk asam urat


1. Obat Pereda Nyeri dan Anti-Inflamasi:
    - NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs) seperti ibuprofen, naproxen, dan diclofenac digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan saat serangan asam urat.
    - Colchicine efektif dalam mengurangi nyeri yang muncul akibat serangan gout. Obat ini bekerja dengan mengurangi peradangan di sendi.
    - Kortikosteroid seperti prednisone dapat diresepkan untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
2. Obat Penurun Kadar Asam Urat:
    - Allopurinol berfungsi untuk menghambat produksi asam urat dalam tubuh dan sering diresepkan untuk mencegah serangan asam urat.
    - Febuxostat juga digunakan untuk menurunkan kadar asam urat dan biasanya diberikan jika pasien tidak cocok dengan allopurinol.
    - Probenecid membantu meningkatkan ekskresi asam urat melalui ginjal.
3. Perawatan di Rumah
- Kompres Dingin: Mengompres sendi yang nyeri dengan es dapat membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit. Lakukan selama 20 menit pada area yang terkena.
- Hidrasi yang Cukup: Memperbanyak minum air putih penting untuk membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh.
4, Perubahan Gaya Hidup
- Menghindari makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut.
- Mengurangi konsumsi alkohol dan minuman manis yang dapat meningkatkan kadar asam urat.
- Menjaga berat badan yang sehat melalui diet seimbang dan olahraga teratur.
Pentingnya Konsultasi Medis
Pengobatan asam urat harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Setiap pasien mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda tergantung pada kondisi kesehatan secara keseluruhan dan tingkat keparahan gejala. Oleh karena itu, penting untuk melakukan kontrol rutin agar pengobatan dapat disesuaikan dengan kondisi terkini.

Pengobatan kolesterol tinggi

1. Olahraga Rutin
2. Polaa Makan Sehat
* Makanan Tinggi Serat: Buah, sayuran, biji-bijian, dan whole grain dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
* Makanan Tinggi Omega-3: Ikan, minyak ikan, alpukat, dan kacang-kacangan dapat meningkatkan kadar HDL (lipoprotein "baik").
* Menghindari Makanan Berlemak Tinggi: Daging merah, kuning telur, produk susu tinggi lemak, kue, dan makanan cepat saji harus dibatasi atau hindari.
3. Hindari Stres dan Merokok
4. Penggunaan Obat-Obatan
- Statins : Lovastatin, Rosuvastatin, Atorvastatin, dan Simvastatin. Obat ini bekerja dengan mencegah pembentukan kolesterol di hati dan mengurangi jumlah kolesterol dalam darah. Efektif dalam menurunkan kadar LDL (lipoprotein "jahat") dan trigliserida, serta meningkatkan kadar HDL.
- Ezetimibe : Inhibitor Absorpsi Kolesterol. Obat ini menghalangi penyerapan kolesterol dari makanan di usus, sehingga mengurangi kadar LDL dalam darah.
- Pengikat Asam Empeedu (Bile Acid Sequestrants): Cholestyramine atau Colesevelam. Obat ini mengikat asam empeudu yang dihasilkan oleh hati, sehingga mengurangi sintesis kolesterol baru dan meningkatkan eliminasi kolesterol dari tubuh.
- Fibrates : Fenofibrate dan Gemfibrozil. Obat ini mengurangi produksi Very-Low-Density Lipoprotein (VLDL) di hati dan mempercepat pembuangan trigliserida dari darah. Fungsional juga dalam meningkatkan kadar HDL.24
- Niacin/Vitamin B3 : Memperlambat Produksi Kolesterol LDL dan VLDL. Niacin meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL dan trigliserida. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan niacin juga dapat menyebabkan efek samping seperti bercak kemerahan di wajah dan sakit perut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun