Mohon tunggu...
Ratu hanun Tsamratul
Ratu hanun Tsamratul Mohon Tunggu... Penulis - International Relations Enthusiast

International Relations Student -- Human Right and Construktivism Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Ketegangan Nuklir di Semenanjung Korea terhadap Keamanan Maritim Indonesia

12 September 2024   10:06 Diperbarui: 12 September 2024   10:12 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ancaman Non-Tradisional 

Ketegangan nuklir yang terjadi di Semenanjung Korea meningkatkan resiko ancaman non-tradisional di kawasan Asia Tenggara, termasuk di perairan Indonesia. Ancaman non-tradisional yang mungkin terjadi diantaranya adalah proliferasi nuklir aktor non-negara, seperti kelompok teroris. Hal ini juga dapat menjadi ajang pengalihan fokus keamanan, seperti pembajakan dan penangkapan ikan ilegal kepada ancaman nuklir. Indonesia perlu meningkatkan kapasitas keamanan maritim tanpa mengalihkan fokus pada ancaman nuklir Semenanjung Korea.

Strategi Kebijakan Pertahanan Maritim Indonesia

Merespon ancaman ketegangan nuklir di Semenanjung Korea yang berdampak pada keamanan maritim di Indonesia, berikut merupakan rekomendasi strategi kebijakan yang mungkin efektif diterapkan di Indonesia.

  1. Meningkatkan Kerjasama Internasional

Indonesia perlu melakukan penguatan kerjasama dengan negara-negara tetangga melalui forum internasional, seperti ASEAN dan IMO (International Maritime Organization) untuk melakukan koordinasi pertahanan keamanan serta respons terhadap ancaman nuklir. Hal ini juga dapat diperkuat melalui latihan militer bersama untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat.

  1. Penguatan Infrastruktur dan Teknologi

Penguatan infrastruktur dan teknologi armada laut serta meningkatkan keamanan pelabuhan, dapat menjadi salah satu respon efektif untuk menghadapi ancaman nuklir Semenanjung Korea. Hal ini merupakan bentuk antisipasi yang dapat dilakukan oleh Indonesia dengan bantuan kerjasama Internasional.

  1. Pengembangan Sistem Intelijen dan Informasi

Dengan melakukan pengembangan sistem peringatan dini menjadi perlu untuk memantau konflik yang terjadi pada Semenanjung Korea. Hal ini dapat diambil melalui pertukaran informasi dari kerjasama dengan negara-negara lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai ancaman yang ada, termasuk ancaman non-tradisional yang mungkin terjadi.

Melalui berbagai strategi tersebut, Indonesia dapat meningkatkan kesiapan serta kemampuan dalam menghadapi ancaman ketegangan di Semenanjung Korea serta menjaga keamanan maritim Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun