Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Dosen - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital Lecturer Universitas Negeri Makassar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berhenti Mengeluh Mulai Berjuang: Kisah Perjuangan Joko

9 Juli 2024   14:07 Diperbarui: 9 Juli 2024   14:12 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: qwords.com

Malam itu, Joko merenung panjang. Ia memutuskan untuk mengubah hidupnya. Ia mulai dengan hal kecil, belajar tentang bisnis melalui buku dan internet, mengatur keuangan dengan lebih bijak, dan mencoba usaha kecil-kecilan. Setiap kali gagal, ia ingat kata-kata Andi dan terus berusaha.

Tidak ada yang instan. Keberhasilan butuh waktu dan usaha. Tapi Joko kini mengerti, bahwa hidup susah bukanlah takdir yang tak bisa diubah. Ia adalah hasil dari pilihan-pilihan yang kita buat. Dan jika kita mau berubah, belajar, berhemat, berbisnis, dan berbagi, kesulitan hidup itu perlahan-lahan akan menjauh.

Joko kini tersenyum menatap masa depan. Ia tahu jalan di depannya masih panjang dan penuh tantangan, tapi ia tidak akan menyerah. Sebab, seperti kata Andi, "Jangan berhenti di tengah jalan."

Tiga bulan setelah pertemuan dengan Andi, hidup Joko mulai menunjukkan perubahan. Ia berhasil membuka usaha kecil-kecilan menjual makanan ringan. Walau keuntungan yang didapat tidak besar, tapi cukup untuk mengurangi beban finansial keluarganya. Dari situ, Joko belajar banyak tentang bagaimana menjalankan bisnis dengan baik.

Setiap pagi, ia bangun lebih awal untuk mempersiapkan dagangannya. Ia mulai menghemat pengeluaran dengan cermat, memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Joko juga rajin membaca buku dan mengikuti seminar-seminar online tentang kewirausahaan. Ia tidak lagi memandang belajar sebagai hal yang membosankan, melainkan sebagai kunci untuk membuka pintu kesuksesan.

Tidak hanya itu, Joko juga mulai berbagi rezeki dengan tetangganya yang kurang mampu. Ia menyadari bahwa berbagi tidak akan membuatnya miskin, justru sebaliknya, membuka pintu rezeki yang lebih luas. Dengan berbagi, ia mendapatkan banyak dukungan dan simpati dari lingkungan sekitarnya. Mereka yang awalnya hanya menonton dari jauh, kini mulai membantu Joko dalam usahanya.

"Sekarang aku mengerti, Andi. Berbagi itu bukan hanya soal materi, tapi juga ilmu dan pengalaman. Dengan berbagi, kita juga belajar dan tumbuh bersama," kata Joko pada suatu kesempatan saat bertemu lagi dengan Andi.

Andi tersenyum mendengar cerita Joko. Ia bangga melihat perubahan sahabat lamanya. "Itulah inti dari kehidupan, Jok. Kita harus terus berjuang dan tidak pernah berhenti belajar. Dan yang paling penting, jangan lupa berbagi. Karena dengan berbagi, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membantu diri kita sendiri untuk menjadi lebih baik."

Lambat laun, usaha Joko semakin berkembang. Ia berhasil membuka beberapa cabang di kota lain. Keberhasilan ini tidak datang dengan mudah, tapi melalui proses panjang yang penuh dengan kerja keras dan ketekunan. Joko tidak pernah berhenti berusaha, meski sering kali menghadapi kegagalan. Setiap kegagalan, baginya, adalah pelajaran berharga yang membuatnya semakin kuat dan bijaksana.

Kini, Joko bukan lagi pria yang hanya duduk termenung di depan warung sepi. Ia telah menjadi seorang pengusaha yang sukses, yang tidak hanya memperbaiki nasibnya sendiri, tetapi juga membantu banyak orang di sekitarnya untuk hidup lebih baik.

"Jangan pernah menyerah, Jok," kata Andi suatu hari. "Kehidupan ini memang penuh dengan tantangan, tapi jika kita terus berusaha, belajar, berhemat, berbisnis, dan berbagi, tidak ada yang tidak mungkin. Ingatlah, rezeki itu sudah ada yang mengatur. Tugas kita adalah terus berusaha dan tidak berhenti di tengah jalan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun