Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Konsultan - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Anak Kecanduan Konten Pornografi? Ini Solusinya

11 April 2022   09:28 Diperbarui: 11 April 2022   09:38 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dunia digital  saat ini, konten yang pornografi berterbaran di dunia maya bahkan iklan-iklan pop up  selalu mengarahkan pengguna  hanya dengan sekali klik. Jadi apa yang kita lakukan untuk melindungi anak-anak dari pornografi dan efek berbahayanya?

Banyak orang tua khawatir bahwa memberi tahu anak-anak mereka tentang film porno dan hal ini  akan membuat mereka lebih penasaran untuk melihatnya. 

Pada kenyataannya, lebih baik memuaskan keingintahuan mereka dan menjawab pertanyaan mereka---secara proaktif, dengan cara Anda sendiri.

Jauh lebih aman bagi mereka untuk penasaran tentang pornografi dengan Anda di sisi mereka daripada mereka ingin tahu ketika mereka sendirian di internet atau dengan teman.

1. Mulailah mendidik sejak dini.

Usia terbaik untuk mulai berbicara dengan seorang anak tentang pornografi adalah ketika mereka pertama kali memiliki akses ke Internet . Jika Anda pindah ke tempat baru di mana ada banyak kalajengking, Anda pasti akan mengajari anak-anak Anda seperti apa kalajengking itu, mengapa mereka berbahaya, dan bagaimana cara menghindarinya. Sama halnya dengan pornografi internet. Ada kalajengking virtual yang bersembunyi di dalam semua perangkat digital.

Saat Anda mulai mengajar, percakapan tidak harus rumit. Bahkan anak-anak yang sangat kecil dapat memahami konsep-konsep sederhana seperti: ada gambar-gambar buruk, itu disebut pornografi, mereka dapat melukai otak Anda, beri tahu orang tua atau orang dewasa tepercaya jika kamu lihat gambar ini nak ya.


2. Tahu bagaimana merespons 

jika Anda menemukan anak Anda melihat pornografi. Diharapkan  untuk tidak panik, tetapi orang tua yang siap kemungkinan besar dapat membimbing anak-anak mereka dengan aman dari pornografi. Yaitu, orang tua harus mengatasi emosi negatifnya sendiri terlebih dahulu dan kemudian fokus pada pendampingan (bukan mempermalukan) anak mereka. 

Jadi tetap tenang, fokus pada seberapa besar Anda mencintai anak Anda, dan ambil peran sebagai pengasuh dan penolong saat Anda memproses pengalaman bersama.

3. Filter Internal 

Beri anak-anak sebuah "filter internal dalam diri mereka". Banyak orang tua merasa bahwa anak-anak mereka aman saat online selama ada filter atau mode anak dalam gadget misalnya. Tapi seperti yang kita semua tahu, tidak ada filter yang sempurna. 

Banyak anak hanya melihat filter sebagai tantangan---sesuatu yang harus dilakukan---seperti memanjat pagar untuk bermain di luar rumah. Juga, bagaimana ketika mereka meninggalkan rumah? Apa yang akan mereka lihat di ponsel teman mereka, di rumah tetangga, atau saat mereka menggunakan Wi-Fi umum? Tidak ada jaminan.

Bagaimana cara memasang filter internal untuk melindungi anak-anak dari pornografi? gunakan kata kunci bahwa gambar pornografi adalah gambar yang merusak otak, jangan sekali kali melihatnya atau dengan bahasa anda sehari -hari  untuk memberi orang tua cara yang nyaman untuk memberdayakan anak-anak mereka dengan filter internal pertama mereka---satu-satunya filter yang menyertai mereka ke mana pun mereka pergi. Inilah yang akan Anda capai ketika Anda mulai berbicara dengan anak-anak Anda tentang pornografi dan bahayanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun