Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Konsultan - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Akibat Serangan Teroris, Keamanan LP Harga Mati

10 Mei 2018   16:51 Diperbarui: 10 Mei 2018   17:29 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tragedi penyerangan dan penyanderaan petugas kepolisian di Rutan Mako Brimob Depok, berakhir tragis. Lima polisi gugur dan seorang tahanan kasus teroris tewas. Bukan itu saja, seorang polisi masih disandera kelompok penyerang yang semuanya tahanan kasus terorisme. Kita berharap sandera selamat. Tak ada lagi korban jiwa. Di balik Tragedi di markas Brimob ini, menyeruak beragam informasi pemicunya.

Salah satunya, ISIS di balik peristiwa itu.Namun, isu itu cepat dibantah Polri. Bahkan, pemicu disebut hanyalah masalah sepele versi polisi. ketersinggungan karena makanan yang diantar keluarga tahanan diperiksa petugas. Apa memang seperti itu? Wallahualam.

 Kita berharap, tim penyidik mampu mengungkap motif di balik kasus ini. Kemudian melakukan evaluasi. Apalagi, namanya saja tahanan teroris, tentu memerlukan penanganan dan pendekatan khusus. Bukan hanya penegakan hukum semata.

Kepada anggota Polri yang gugur, mari kita mendoakan. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan. Sedangkan bagi pelaku, tentu harus mempertanggungjawabkannya di hadapan hukum. Begitu juga jika ada perlakuan tak "manusiawi" kepada tahanan, harusnya diakhiri. Termasuk

dugaan penyiksaan seperti yang kerap terdengar. Sebab perlakuan seperti itu akan menimbulkan kebencian yang berujung dendam. Karenanya, mari kita introspeksi dan evaluasi diri.

Bukan lagi saling menyalahkan, apalagi berusaha mencari "kambing hitam". Termasuk Densus 88 Antiteror, yang salah satu tugasnya, memburu para terduga teroris.

Jangan sampai masih ada penangkapan yang salah sasaran. Cerita miris seperti itu, harus diakhiri. Tugas berat lainnya, bagaimana aparat dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mampu menyadarkan kembali para tahanan terorisme. Agar mereka keluar dari sel, dan bisa kembali berbaur dan mengabdikan hidup di masyarakat.

jika kelak sudah menjalani hukuman. Jika tidak, maka ancaman teroris selalu mengintai. Termasuk mengancam aparat di markasnya sendiri. Seperti kasus penyerangan di Mako Brimob Depok. Karenanya, insiden penyerangan yang merenggut jiwa lima polisi, tak cukup hanya mengutuk pelaku. Peristiwa itu, harus direnungkan dan menjadi pelajaran supaya tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun