Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Konsultan - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bagi Generasi Milenial, Nongkrong dan Eksis Jadi Kebutuhan Mendesak

2 Maret 2018   08:04 Diperbarui: 2 Maret 2018   10:55 2696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eksis dan Nongkrong kebutuhan mendesak di bandingkan memiliki rumah (esensia.com)

Generasi milenial yang kini berusia 19-37 merupakan generasi haus akan hiburan dan nongkrong. Generasi ini seakan lupa bahwa kebutuhan pokok bukan sekedar melepas penat untuk kerasnya beban hidup setelah seharian bekerja keras. Ada rumah sebagai tempat bernaung untuk melepas lelah yang seharusnya dimiliki.

Salah satu ciri khas yang melekat pada generasi milenial (kelahiran 1986-2000) adalah keseharian mereka dengan dunia media sosial. Dikutip dari survei Hootsuite We Are Social (www.wearesocial.com) Januari 2018, jumlah pengguna aktif social media di Indonesia adalah 130 juta orang, 49% dari total populasi Indonesia sebanyak 265,4 juta orang.

Angka ini meningkat sebanyak 23% (24 juta orang) jika melihat data Januari 2017. Satu fakta menarik terungkap dari survei tersebut adalah populasi generasi milenial memimpin dalam hal pengguna aktif media sosial dengan persentase mendekati 65%.

Mirisnya kaum milenial saat ini belum menjadikan rumah sebagai sebuah kebutuhan pokok. Eksis di dunia maya dengan gonta-ganti profil menjadikan mereka menghabiskan penghasilan untuk hal tersebut. 

Generasi milenial tentu perlu edukasi terkait kebutuhan memiliki hunian. Jika tidak, beberapa tahun yang akan datang, tentunya generasi ini kesulitan mendapatkan hunian yang layak.

Bahkan ancaman nyata sangat terlihat generasi milenial terancam tidak bisa memiliki rumah. Pasalnya, generasi yang berusia antara 23-37 tahun ini memiliki gaya hidup yang tinggi, sehingga keinginan untuk membeli rumah dikesampingkan. 

Pembelian gadget terbaru dan liburan kemudian di-posting untuk menjadikan viral di media sosial menjadi kebutuhan primer generasi milenial saat ini.

Jika tak hati-hati generasi milenial tak akan punya rumah (Kumparan.com)
Jika tak hati-hati generasi milenial tak akan punya rumah (Kumparan.com)
Jika tidak menabung untuk membeli rumah saat ini, diperkirakan harga rumah pada masa mendatang akan lebih mahal lagi. Sebagai contoh di Jakarta kini harga rumah dengan kisaran 200 jutaan per unit baik itu rumah petak maupun rumah apartemen kini hampir tak lagi tersedia. Rata apartemen dengan lebar 20x25 berharga 250 juta hingga 400 juta.

Laju kenaikan harga rumah yang kini tidak diimbangi dengan daya beli memunculkan krisis kebutuhan perumahan. Akibatnya jalan satu-satunya adalah dengan mengontrak rumah bahkan menyewa dengan cara kos kosan jadi andalan.

Generasi milenial yang suka jalan-jalan dan belanja hingga nongkrong di kafe membawa dampak signifikan dalam industri pariwisata yang berkembang pesat. Laju wisatawan memang meningkat namun tingkat hunian hotel tetap rendah. Masalahnya mereka wisatawan milenial memilih homestay penginapan murah yang penting bisa jalan-jalan. Sebab jalan-jalan adalah prioritas nomor wahid setelah penatnya melepas lelah bekerja.

Kebutuhan primer kini sudah bergeser, jika dahulu sandang, pangan, papan. Kini bertambah dengan traveling, wifi, smartphone dan wisata kuliner. Kebutuhan papan alias perumahan kini nomor sekian karena semuanya bisa di sewa. Dan buat apa beli kalo bisa sewa begitulah jargon mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun