Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Dosen - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital Lecturer Universitas Negeri Makassar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sensasi Bebas Pegal Menuju Puncak Bulusaraung

24 Desember 2017   10:37 Diperbarui: 24 Desember 2017   11:44 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanjakan dan Turunan yang Cukup memacu adrenalin Sumber ; Dokpri

Bingung, liburan akhir tahun mau kemana? Mau berwisata namun tempatnya sudah bosan karena sering dikunjungi? Di provinsi Sulawesi Selatan ada sebuah tempat wisata untuk memacu adrenalin dan membakar kalori sekaligus menikmati panorama indah.

Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi zamrud khatulistiwa di Indonesia. Alam, panorama dan kekayaan alamnya membuat provinsi ini salah satu lumbung padi nasional.  Tidak salah kiranya jika provinsi ini  menjadi salah satu destinasi andalan untuk Indonesia dalam menggenjot penerimaan turis lokal dan mancanegara. Alasannya adalah panorama, budaya, serta keramahan masyarkat sulsel sangat cocok dan membuat wisatawan betah menikmati panorama.

Salah satu yang bisa membuat sulsel itu indah adalah banyak lereng yang menjulang dari wilayah selatan ke utara. Deretan pegunungan indah dan menawan menggoda siapa pun untuk mencicipi puncak tertinggi. Salah satu gunung yang cukup mudah untuk di daki bagi pendaki  pemula adalah gunung Bulusaraung.  

Gunung bulusaraung ini cukup terkenal di kalangan masyarakat untuk melepas penat dari aktivitas sepekan  dengan berjalan-jalan ke puncak bulusaraung. Akses nya juga cukup mudah hanya berjarak satu jam dari Makassar atau tepatnya berlokasi di kabupaten Pangkep. Sudah banyak pendaki dan masyarakat setempat yang  sering mengunjunginya saban akhir pekan sehingga sudah dibuat banyak jalur dan jalan pendakian untuk memudahkan.

Tepat di akhir pekan, saya berangkat menuju gunung Bulusaraung. Persiapan untuk mendaki sebuah gunung tentu harus matang dan terencana. Alat-alat serta perbekalan wajib di cek satu persatu. Semisal tenda, sleeping bed, kamera, ransum, dan jangan lupa untuk membawa obat-obatan ringan. Satu hal yang wajib di bawa sebelum treeking ini adalah Geliga Krim.Geliga Krim berfungsi untuk meredakan nyeri otot  untuk mengantisipasi saat melakukan perjalanan nanti dengan panjang menyusuri rute perbukitan gunung Bulusaraung.

Tanjakan dan Turunan yang Cukup memacu adrenalin Sumber ; Dokpri
Tanjakan dan Turunan yang Cukup memacu adrenalin Sumber ; Dokpri
Selama perjalanan darat dari Makassar-Pangkep kurang lebih sejam waktu tempuh. Hasilnya lumayan lelah tetapi itu baru permulaan untuk memulai sebuah petualangan seru. Letih dan lelah sudah pasti akan datang dan itu sah-sah saja asal jangan sampai kram, nyeri otot di tengah jalan hingga membatasi pergerakan untuk menikmati pesona keindahan di puncak nanti.  Perasaan was was tersebut telah dibuang jauh-jauh  karena telah membawa Geliga Krim.

 Memacu adrenalin sambil melihat-lihat pesona lereng gunung sekitar menambah ketakjuban saya akan kuasa Allah swt atas ciptaannya yang maha indah dan mempesona. Berjalan menyusuri gunung ini dimulai dari menapak kaki di mulai dari desa Tompobulu atau desa terakhir di bawah kaki gunung Bulusaraung. 

Di dearah ini pun telah tersedia beberapa gazebo sebagai tempat peristirahatan . Letaknya berada di tiap-tiap pos pendakian, pos satu sampai empat terlihat gazebo sederhana untuk sekedar melemaskan otot-otot yang mulai kram. Otot kaki yang kram tentunya menyulitkan pendakian dan butuh Geliga Krim untuk melumasi kaki ini.

 Medan pendakian yang ditempuh cukup sulit karena selai harus naik turun bukir,kadang juga cukup terjal apalagi saat ini sedang mengalami musim penghujan. Otomatis membuat jalur menjadi lebih licin dan harus berhati-hati melangkah sebab kanan kiri adalah jurang yang cukup dalam. Kewaspadaan dan konsentrasi penuh dalam melangkah wajib dipenuhi.

Berjalan di lereng gunung Bulusaraung dengan bebas pegal Sumber ; Dokpri
Berjalan di lereng gunung Bulusaraung dengan bebas pegal Sumber ; Dokpri
Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan melewati beberapa pos. Sesampai di pos Sembilan kami  berisitirahat  dan mulai mendirikan camp disini. Sebab di daerah ini landai dan memenuhi Kriteria untuk membuat tenda dan persiapan lagi sebelum ke puncak tertinggi bulusaraung.  

Puncak Lereng Bulusaraung yang cukup indah Sumber; Dokpri
Puncak Lereng Bulusaraung yang cukup indah Sumber; Dokpri
Puncak bulusaraung sangat indah mempesona, saya  bisa melihat berbagai macam pegunungan karst yang berjejeran di wilayah kabupaten Pangkep dan Maros. Perlu diketahui bahwa gunung karst yang berjejeran sepanjang wilayah tersebut adalah pegunungan karst terbesar yang kedua setelah dari China. Pemandangan dari atas puncak Bulusaraung, disana saya bisa menikmati sunrise yang ditunggu-tunggu oleh seluruh pendaki .

Menunggu Sunrise terbit Sumber ; Dokpri
Menunggu Sunrise terbit Sumber ; Dokpri
Akhirnya perjalanan melelahkan dan menuju puncak bulusaraung cukup membuat terhibur akan pesona dan keindahan alam di bumi sulawesi selaran ini.  Rasa lelah berjalan berjam-jam terbayarkan dengan melihat pemandangan menakjubkan yang sangat indah. Perjalanan menjadi lebih mudah dan bebas melangkah tanpa takut dari pegal-pegal dan kram yang menyerang dengan Geliga Krim.

Bebas Pegal Menuju Puncak Bulusaraung bersama Geliga Krim Sumber ; Dokpri
Bebas Pegal Menuju Puncak Bulusaraung bersama Geliga Krim Sumber ; Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun