Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Konsultan - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada yang Salah dengan Cara Kita Hidup

19 Desember 2017   21:30 Diperbarui: 22 Desember 2017   09:43 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun berganti tahun. tak lama lagi 2018 kita jelang..,superioritas manusia terus melaju bersama kreativitas nya tanpa dibelenggu oleh moralitas atau nilai nilai. Dan, kecanggihan teknologi yang begitu cepat, kemudian menjadi dewa bagi masyarakat sekarang. 

Internet, cafe-cafe, konsumerisme, media sosial, adalah gaya hidupnya. Ia menjadi simbol sekaligus berhala bagi orang-orang modern. Mengenai kemampuan manusia modern yang semakin berkembang tersebut di latarbelakangi  sejak munculnya industri, sejumlah besar populasi dipaksa untuk hidup dalam wilayah-wilayah yang terbatas. 

Para buruh digiring seperti binatang piaraan ke daerah  pinggiran kota-kota besar atau desa-desa yang  khusus dibangun untuk mereka.

 Mereka disibuk kan di dalam pabrik-pabrik selama jam-jam tertentu, hanya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mudah dan monoton, meski dengan upah baik.

Tidak hanya kaum buruh di pabrik, tetapi juga kaum buruh berdasi yang berada kota-kota besar seperti  karyawann kantoran, pegawai toko, bank, dan administrasi publik, dokter, ahli hukum, guru sekolah, dan orang-orang yang, secara langsung atau tidak, mendapatkan penghasilannya dari industri dan perdagangan.

Bangunan-bangunan pabrik dan menjulang besar, gedung-gedung pencakar langit yang bersih, dan terawat secara baik. Suhu ruangannya pun seragam. Alat pemanas dan pendingin modern dapat menaikkan suhu di musim dingin, dan menurunkannya di musim panas. 

Pencakar-pencakar langit kota-kota besar mengubah jalanan menjadi dasar jurang yang temaram. Tetapi di dalam bangunan manusia-manusia yang menghuninya bagai kosong hatinya macam robot saja. Sebab mereka melakukan itu seakan-akan bersifat mekanis saja.

"Sesungguhnya harus dikerjakan karena secara teknis  mungkin ini adalah perintah atasan untuk inginm mendapatkan upah". Bahkan seorang manusai yang jika disuruh untuk menciptakan senjata-senjata nuklir adalah tentu, mereka harus menciptakannya, sekalipun akibatnya akan  menghancurkan kita semua.

Prinsip ini berarti  mengabaikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam tradisi humanis. Tradisi humanis mengatakan, bahwa sesuatu harus dikerjakan karena dibutuhkan manusia, bagi pertumbuhannya, kebahagiaan, dan akal budinya karena hal itu indah, baik dan benar.

Lihatlah masyarakat modern  akhirnya kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya  kita beraktivitas dan bekerja hanya berdasarkan angka-angka mekanis. Kondisi seperti ini mengakibatkan manusia manusia modern menjadi pribadi pribadi yang kesepian. 

Zhigniew Brzezinski, seperti yang ditulis Fromm, menyatakan bahwa manusia modern sekarang tampaknya sudah menjadi masyarakat teknokratik yang cenderung bergerak dari jutaan warga negara yang tak terkoordinir pada penyatuan kesadaran individu.  

Menurut Karl Marx dalam Franz Magnis  uang merupakan tanda keterasingan manusia.  Sebab siapa yang mempunyai uang bisa memperoleh apa saja, entah di betul-betul membutuhkannya atau tidak. 

Tetapi yang tidak memiliki uang bisa mati kelaparan. Di satu sisi  apabila seseorang bisa membeli segala barang demi uang dan hanya barang itu kehilangan nilainya sendiri: nilainya hanya nilai uang saja, bukan kekhususannya sendiri. Di segi lain adalah keterasingan manusia dari manusia. Manusia dengan sendirinya seharusnya saling membantu, saling mendukung di dalam pemenuhan-pemenuhan kebutuhannya, karena mereka saling membutuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun