Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Konsultan - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tiga Penyakit yang Membuat Kita Sulit Berubah Jadi Lebih Baik

1 Desember 2017   17:33 Diperbarui: 1 Desember 2017   22:14 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali sikap kita tidak disadari adalah penghambat bagi kemajuan bagi diri kita. Namun alih-alih menyadarinya tetap kokoh dan konsisten dengan 3 penyakit menahun ini bisa membuat siapa pun sulit untuk menjadi maju dan berubah lebih baik. Berikut ini tiga sikap yang sebaiknya anda buang jauh-jauh dalam diri anda.

1. Blame

Blame atau seringkali menyalahkan siapapun di balik kegagalannya. Hampir semua orang dengan senang hati akan menyalahkan orang lain. Dalam istilah kerennya scapegoat atau kambing yang berwarna hitam.

Menyebut-nyebut orang lain dalam kegagalan adalah sebuah mental blok pecundang. Hal ini dapat dilakukan siapapun mulai dari orang awam sampai yang sudah sukses sekalipun bahkan berintelektual tinggi sekalipun senang mencari kambing warna hitam atau kambing hitam hehe.

2. Excuse

Penyakit ini adalah penyakit menahun yang juga harus dihilangkan ketika ingin berubah ke arah lebih baik . Hanya beda tipis dengan golongan blame. Dimana ia tidak suka menyalahkan orang lain namun sangat mudah dan gampang mencari alasan.

 Maaaf pak saya terlambat jalanan lagi macet..sudah tau jalanan padat merapat di pagi hari pasti macet kaum ini pasti punya alasan keterlambatan untuk tepat waktu dan menepati janji.

Jurus ngelesnya sudah para dan level kronis jika sikap ini anda biasakan dalam keseharian anda.

3. Denial

Denial adalah seorang yang sering membela diri dan selalu menolak sangkaan yang ditujukan padanya. Makin sering membela diri biasanya mereka akan menumbuhkan sikap agresif terhadap kritikan dan masukan dari berbagai pihak. Padahal sejatinya kritik dan saran adalah dua sisi mata pedang yang wajib diperhatikan. Menolak kritik dan saran otomatis dampaknya ke diri anda sendiri.

Jika ingin maju dan berkembang segeralah berubah. Tidak ada yang abadi di dunia ini melainkan perubahan itu sendiri. Jika tidak siap dengan perbuhan maka siap-siaplah tergilas oleh zaman.

Ubahlah pola piker anda dan hilangkan kebiasaan sok tahu. Dengan sok tahu seseorang merasa penuh dengan ilmu. Padahal hanya tong kosang jika dipukul maka hanya bunyi saja yang nyaring.

Mari bersiap hadapi perubahan. Banyak --banyaklah bertemu dengan orang orang baru. Apalagi setiap bertemu orang lain usahakan ada ilmu yang kita peroleh. Jangan menutup pintu untuk melihat dari perspektif lain yang berbeda dengan anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun