Penelitian Evo Diet memaparkan hal ini bahwa manusia akan lebih sehat apabila kembali hidup layaknya kera. Dengan cara makan makanan seperti hewan lainnya. Yakni memakan makanan yang tidak perlu di masak. Makanan yang tidak perlu di masak dan di goring adalah makanan yang segar dan serbaalami.
Penelitian tersebut melibatkan Sembilan orang relawan, semuanya merupakan penderita tekanan darah tinggi . Motivasinya adalah untuk memperbaiki kesehatan. Kesembilan orang tersebut sengaja di tempatkan dalam tenda tenda. Di kawasan kebun binatang dan diteliti selama dua belas hari. Penelitian ini bukan hanya di analisa oleh pakar dan ahlinya namun di syuting langsung oleh BBC.
Menu seluruhnya adalah bahan pangan pertanian mentah. Semua peserta relawan dibiarkan makan sampai kenyang dengan standar konsumsi total kalori 2000.Kal untuk wanita dan 2.300 Kal bagi pria. Demi memenuhi criteria tersebut yang terdiri dari 50 jenis sayur seperti wortel.
Hasil penelitian terlihat jelas adalah sebagai berikut kesembilan relawan berhasil menurunkan tekanan darahnya hingga tingkat normal sehat. Bobot badan mereka adalah mereka rata-rata mengalami penurunan sebesar 4.4 Kg/12 hari atau sekitar 0,37kg/hari . Total kolestrol turun sebesar 25% dari sebelum mereka mengikuti diet tersebut.
Terlihat jelas bahwa mentah itu lebih sehat dan alami. Terlihat jelas bahwa jika ingin hidup panjang dan awet muda serta mencegah penuaan dini mengkonsumsi makanan mentah mulai harus dibiasakan.
Terlihat jelas Jepang sebagai Negara makmur dan maju mempunyai tingkat harapan hidup yang lebih tinggi. Dan sangat doyan memakan makanan mentah mulai dari ikan, sayur menerima efek positif ini. Menurut data Kementerian Kesehatan Jepang, bayi perempuan yang lahir di Jepang pada tahun 2013 dapat berharap hidup sampai usia 86,41. Angka harapan hidup ini naik dari 85,90 pada tahun 2011.Bahkan jepang pun menjadi negara dengan pertumbuhan lansia yang cukup tinggi. Disebabkan pola dan gaya hidup penduduk mereka sejak muda yang begitu gemar makanan mentag
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
