Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Konsultan - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Energi Alternatif Sebagai Energi Masa Depan Indonesia

6 September 2017   13:53 Diperbarui: 6 September 2017   15:56 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah Negara kaya dan mempuyai wilayah kepuluan yang sangat luas ,tidak saja wilayah alam yang luas namun menyimpan kekayaan alam . Di Indonesia 14 persen terumbu karang dunia ada di sini hidup dan berkembang. Ada lebih 2.500 jenis ikan dan 500 jenis karang hidup . Bahkan dulunya pernah menjadi penghasil gas alam cair (LNG) yang terbesar di dunia. Tidak itu saja Indonesia penghasil timah terbesar kedua,  penghasil cengkeh dan pala peringkat pertama dunia serta salah satu produsen terbesar karet alam dan minyak sawit mentah. Sungguh kekayaan alam hayati yang melimpah beruntunglah kita yang tinggal di Indonesia.

Lantas bagaimana kira-kira dengan potensi minyak bumi Indonesia sebagai sumber energy dan transportasi di NKRI ini. Indonsia adalah Negara potensial dalam cadangan minyak bumi. Potensi minyak bumi Indonesia 73 Milyar barel. Minyak ini sudah di kerok dari zaman belanda hingga saat ini mencapai 23 Milyar barel. Diyakini cadangan minyak masih banyak di bumi Indonesia , terutama di laut lepas Namun

Namun, yang menjadi pertimbangan saat ini adalah biaya eksplorasi untuk pengerjaan wilayah kerja laut dalam masih sangat mahal. Belum ditambah lagi dengan posisi yang jauh dan kebanyakan berada di daerah remote. Hal itu yang masih menjadi kajian.

Selama pemerintahan Orde Baru dan dilanjut orde reformasi kurun waktu 1965-2010, masyarakat Indonesia kadang dibuai oleh harga BBM yang terjangkau dan murah apalagi dengan subsidi BBM. Pemerintah mampu menyediakan BBM dengan harga terjangkau bagi kantong masyarakat. Kala itu volume produksi minyak kita lebih tinggi ketimbanng permintaannya . Alias negeri ini mengalami surplus minyak

tabel perkembangan harga BBM Subsidi
tabel perkembangan harga BBM Subsidi
Karena keenakan mungkin oleh minyak murah , masyarakat dimanjakan kreditor finance, masyarkat makin gemar membakar uang untuk minyak.  Pemakaian kendaraan bermotor bahkan meenurut Kepala Korps Polisi Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agung Budi Maryoto, populasi kendaraan yang ada di seluruh bagian Nusantara mencapai 124.348.224 unit.

Data itu didapat dari pendaftaran registrasi kendaraan terhitung sampai Juli 2016. Setiap tahun dikatakan pertumbuhan kendaraan enam juta unit per tahun. Sebesar 10 -- 15 persen kontribusinya datang dari mobil. Sejak 2012, penjualan mobil di Indonesia selalu di atas satu juta unit per tahun menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo). Puncak tertinggi sepanjang sejarah terjadi pada 2013 yaitu 1.229.902 unit.

Tampak jelas masyarakat lebih suka menggunakan kendraan bermotor walaupun jarak dekat, membeli sepeda motor atau mobil kecil (City car) jadi pilihan utama. Boleh disaksikan sendiri , kini rata --rata satu keluarga mempunyai kendaraan bermotor lebih dari dua , bahkan kendaraan mobil pun tak jarang tiap anggota keluarga karena kadang keperluannya berbeda beda.

Perilaku boros energy ini, mendapat support pemerintah dengan subsidi BBM dari waktu ke waktu melalui kebijakan BBM bersubsidi.

Masyarakat menjadi nyaman menikmati BBM murah dan mudah setelah puluhan tahun dinikmati membuat prilaku ini sangat sulit berubah. Selalu ada reaksi spontan masyarakat setiap kali pemerintah menaikkan harga jual BBM, lalu reaksi itu ditumpangi kepentingan politik berbagai kelompok, mengancam stabilitas pemerintah. Tentu saja pemerintah melakukan segala daya dan upaya agar gejolak social tidak timbul dan kebijakan BBM murah bersubsidi pun terus berlanjut.

Hari ini tidak hanya Indonesia namun hampir seluruh dunia kecanduan minyak. Dari waktu ke waktu , kita rela membakar da berlomba menguasainya untuk keberlagsungan hidup manusia. Kita semua hidup di satu bumi. Pada suatu waktu , kita mengkonsumsi energy yang terus bertambah . Celakanya , kita semua mengkonsumsi bahan bakar yang sama. Yaitu hasil pengolahan dari minyak bumi -- sumber alam yang tak dapat diperbaharui lagi . Tentu saja akan menyebabkan harga minyak dan energy yang dihasilkan semakin mahal karena cadangan semakin menurun dan semakin sulit di cari subtitusinya. Yang tersisa mungkin munkin Cuma satu yang ada di lokasi sulit yakni di tengah laut yang dalam dan di daerah kutub utara dan selatan.

Lantas bagaiamana sejatinya perkembangan untuk energy terbarukan di Indonesia. Sekali lagi ini peluang dan tantangan di negeri khatulistiwa ini. Indonesia adalah negeri tropis dimana sinar matahari akan bersinar sepanjang tahun. Walaupun intensitasnya akan berkurang pada musim hujan namun tetap saja energy surya ini menjadi sumber alternative selain bahan bakar minyak yang cenderung menyusut setiap tahun persiadaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun