Mohon tunggu...
Travel Story

Bicara Pekalongan, Bicara Batik

13 Juni 2016   01:28 Diperbarui: 16 Juni 2016   12:10 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya bukan hanya ibc ( international batik center ) saja yang menjadi surga para pencinta batik, di pekalongan masih banyak tempat yang dapat memanjakan para pencinta batik  seperti pasar grosir batik setono, museum batik dan lain sebagainya. 

Batik merupakan budaya bangsa yang harus kita jaga dan lestarikan. Walaupun kebanyakan anak muda zaman sekarang malu untuk mengenakan batik karena alasan batik itu kuno, kolot, ketinggalan zaman dan lain sebagainya. Itu salah besar karena dengan  seiring berkembangnya zaman banyak perancang busana yang memadukan batik menjadi modern, kekinian  sehingga batik tidak lagi terlihat kuno atau jadulakan tetapi  mampu bersaing di kancah dunia. dimana inovasi baru yang merubah sesuatu menjadi kekinian, dan batik juga bersaing di pasar internasional karena memiliki makna dan budaya yang sangat kental.

Merubah sesuatu  bukan berarti menghilangkan unsur budaya yang ada akan tetapi budaya yang ada di pererat dengan inovasi dan kreasi sesuai dengan perkembangan zaman sehingga mengasilkan karya yang kompetitif dan berkelas, karena sejatinya setiap ukiran batik mengandung seni, budaya,  keindahan dan kesabaran hati setiap pembuatnya.

Memang benar bicara pekalongan bicara batik. Pekalongan menjadi satu bukti wujud cinta  bangsa terhadap budaya dan negara. dengan pelestarian batik, pengenalan batik kepada dunia yang membawa nama indonesia di kancah dunia berhasil membuat bangga negara. Tinggal bagaimana kita saja sebagai bangsa indonesia dalam hal menjaga dan melestarikan budaya yang sudah ada.

Kota pekalongan pernah dipilih sebagai tempat belangsungnya pameran batik nasional oleh pemerintah memalui kementrian perdagangan  pada 3-5 oktober tahun 2011 lalu. Dan berbagai acara batikpun di selenggarakan di pekalongan, mulai dari pameran sampai ada acara pekalongan batik fiesta dimana acara ini acara memperingati hari batik nasional yang jatuh pada 2 oktober. Selain itu  logo milik kota batik ini juga menguatkan citra pekalongan sebagai kota batik, dimana salah satu logo kota ini mencantumkan gambar “canthing” ( alat yang digunakan untuk membuat batik tulis ) sebagai logo salah satu daerah dari kota pekalongan. 

Banyak produk batik pekalongan yang di ekspore ke berbagai negara dan batik hasil produksi kota pekalongan ini biasanya di kirim ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan masih banyak lagi harga jual produksi batik pekalonganpun meningkat 3 kali lebih mahal dari harga sebenarnya. Dan di dalam negeripun banyak pedagang-pedagang kain batik yang mengambil batik dari hasil produksi  pekalongan, karena batik yang di produksi oleh pengerajin asal pekalongan memiliki kualitas yang bagus dan harganya terjangkau. Walaupun produk batik itu tidak hanya berasal dari pekalongan, tetapi kota pekalongan tetaplah sebagai kota batik.       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun