PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, berkompeten, dan bermutu untuk menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa. Pendidikan berguna untuk mempersiapkan siswa dalam menjalankan perannya di berbagai bidang kehidupan pada masa yang akan datang. Pendidikan di sekolah ditempuh melalui proses pembelajaran yang merupakan kegiatan belajar mengajar yang diorientasikan pada tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran wajib yang harus ada dalam pembelajaran di sekolah, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), serta jenjang yang sederajat dengan ketiganya. Akan tetapi, pada jenjang SMA, IPS bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri, melainkan gabungan dari beberapa mata pelajaran, yakni sejarah, sosiologi, geografi, dan ekonomi.
Tujuan dari adanya pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi siwa agar peka terhadap masalah pribadi, masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari di lingkungan keluarga, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat secara umum (Rahmad, 2016: 68).
Namun, masih banyak ditemukan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran IPS. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran IPS karena cakupan materinya yang luas dan banyak sehingga siswa sulit untuk memahaminya (Utami, Mulyono, dan Istiyati, 2021). Hal itu akan berdampak pada rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa. Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil dari penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa dalam bentuk nilai tes (Yulianto dan Hapsari, 2019: 170). Prestasi belajar berguna sebagai alat ukur sejauh mana siswa mampu menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru.
Guru yang memiliki peran penting dalam proses pembelajaran hendaknya mampu membuat perencanaan pengajaran secara cermat untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Menurut Hamka (dalam Nurfadhillah, 2021: 13) media pembelajaran merupakan alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Pengunaan media pembelajaran dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Diantara banyaknya media pembelajaran yang ada, power point menjadi salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Power point merupakan salah satu program yang ada dalam aplikasi Microsoft Office yang dilengkapi dengan fitur-fitur yang cukup lengkap dan menarik, seperti kemampuan mengolah teks, menyisipkan gambar, video, audio, dan animasi, serta efek dan desain latar yang dapat diatur sesuai keinginan penggunanya. Penggunaan power point sebagai media pembelajaran menandakan adanya pemanfaatan kemajuan teknologi di bidang pendidikan tanpa menuntut adanya kesediaan jaringan internet yang cepat dan bisa lebih fleksibel dalam penerapannya. Â Sanaky (dalam Wulandari, 2022: 28) menyatakan bahwa power point sebagai media pembelajaran memiliki beberapa keunggulan secara teknis, diantaranya adalah praktis, memiliki desain penyajian yang menarik, dapat menampilkan gambar, animasi, suara, dan video yang dapat membuat siswa lebih tertarik untuk mengamatinya, serta dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran secara berulang kali.
Adapun menurut Sriyanto (dalam Irwan dan Harudu, 2019: 153), power point sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan, yaitu: 1) penyajiaannya yang menarik karena ada permainan warna, huruf, dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar dan foto, 2) lebih merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji, 3) pesan informasi secara visual mudah dipahami siswa, dan 4) tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
Power point dapat dimanfaatkan oleh guru dalam merancang presentasi terkait materi pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPS. Hal itu dikarenakan media pembelajaran power point dapat membantu guru untuk mengembangkan teknik pengajaran terutama pada materi yang terdapat banyak teori atau penjelasan (Khaerunnisa, Sunarjan, dan Atmaja, 2018: 33). Materi pembelajaran IPS yang disajikan secara menarik dalam power point akan lebih memudahkan siswa dalam memahaminya, dapat menarik perhatian dan minat siswa, serta membuat siswa tidak merasa jenuh ketika mendengarkan pemaparan materi yang banyak.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dengan studi literatur power point sebagai media pembelajaran yang efektif diharapkan power point dapat menjadi alternatif media pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran, khususnya dalam rumpun mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
METODE PENELITIAN